Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja selama 5 hari dari 16 – 20 Oktober pekan ini ke China hingga Arab Saudi. Kunjungan kerja Jokowi bersama delegasi ini juga bertepatan dengan hari penting di dalam negeri yakni pembacaan putusan batas usia Capres – Cawapres oleh Mahkamah Konstitusi hingga Pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) untuk pemilu 2024.
Dalam lawatannya ke China dan Arab Saudi itu Jokowi menghadiri sejumlah agenda penting, seperti pertemuan bilateral dengan beberapa pimpinan negara hingga menghadiri forum internasional. Lantas apa saja agenda penting Jokowi di luar negeri?
Teken Proyek Pada Forum Bisnis RI – China Senilai Rp 197,8 triliun
Pada Senin (16/10/2023) Jokowi tiba di Beijing, guna menghadiri serangkaian agenda penting. Seperti Indonesia – China Business Forum di China World Hotel. Di acara itu Jokowi bicara mengenai Investasi pengusaha China di Indonesia hingga meyakinkan para investor untuk menanamkan modal pada sejumlah proyek utama pemerintah, seperti hilirisasi, energi baru terbarukan (EBT), hingga Ibu Kota Nusantara.
Sementara Ad Interim Menko Marves Erick Thohir yang mendampingi presiden mengatakan dalam forum itu menyepakati 11 penandatangan dokumen. Adapun nilai kesepakatan itu mencapai US$ 12,6 miliar atau Rp 197,8 triliun (Kurs Rp 15.700/US$) dari sektor energi hingga teknologi kesehatan. “Kerja sama senilai US$ 12,6 miliar ini terjalin antara perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN-BUMN. Ini untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air, agar bisa meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan,” mengutip akun instagram resmi Erick Thohir.
Bertemu PM China hingga Presiden Sri Lanka
Pada Selasa (17/10/2023) Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Diaoyutai State Guest House. Dalam pertemuannya dengan Li Qiang, Jokowi juga menyampaikan sejumlah kerja sama Indonesia dengan China antara lain bidang investasi dan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia meminta dukungan kepada Li Qiang untuk mendorong percepatan realisasi investasi China di IKN. Di samping itu, juga meminta dukungan atas rencana penandatanganan MoU untuk pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara serta realisasi proyek tenaga angin dan tenaga surya. Dalam bidang perdagangan, Kepala Negara menyampaikan kepada PM Li Qiang untuk juga mendukung perluasan akses pangan hingga produk pertanian dan perikanan Indonesia di Tiongkok.
Setelah bertemu Li Qiang Jokowi melakukan kegiatan peletakan karangan bunga atau flower tribute di Monumen Pahlawan China, hingga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. Dimana dibahas mengenai pembentukan perjanjian perdagangan preferensi atau preferential trade agreement dengan Indonesia, pencabutan larangan impor minyak sawit, kerja sama BUMN Indonesia di Sri Lanka, hingga membahas ekonomi biru.
Bertemu Xi Jinping
Kemudian agenda presiden berlanjut, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping pada hari yang sama. Dalam pertemuan itu Jokowi mengangkat empat hal mulai dari investasi hingga kerja sama antar masyarakat. Kerja sama investasi yang dimaksud seperti pengembangan baterai EV dan otomotif, pabrik suku cadang, kilang petrokimia, produksi baja, pengembangan Halal Center. Jokowi juga mendorong tindak lanjut kerja sama pengembangan koridor ekonomi TWo Countries, Twin Parks dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Kedua, terkait perdagangan dan keuangan Jokowi juga mendorong peningkatan kuota impor sarang burung walet, penambahan jenis produk ekspor seperti perikanan, pertanian dan buah tropis.