Tentara Israel atau Israel Defence Forces atau IDF mengancam akan memberikan warga Palestina label simpatisan “organisasi teroris” bila menolak angkat kaki dari wilayah utara menuju selatan jalur Gaza.
Pesan tersebut disampaikan dalam selebaran yang ditandai dengan nama dan logo Israel Defence Forces sejak Sabtu lalu, dan dikirim ke orang-orang melalui pesan audio ponsel di seluruh Jalur Gaza, sebuah wilayah sempit yang panjangnya hanya 45 km (28 mil).
“Peringatan mendesak, untuk penduduk Gaza. Keberadaan Anda di utara Wadi Gaza membuat hidup Anda dalam bahaya. Siapapun yang memilih untuk tidak meninggalkan Gaza utara menuju selatan Wadi Gaza bisa jadi akan diidentifikasi sebagai kaki tangan organisasi teroris,” demikian isi selebaran tersebut dilansir Reuters, Minggu (22/10/2023).
Kendati begitu, angkatan bersenjata Israel menolak menyatakan bahwa masyarakat Palestina yang tetap bertahan di wilayah utara Gaza itu, dan tak kunjung bersedia mengungsi sebagai anggota dari organisasi teroris. Mereka memastikan tak menargetkan warga sipil.
Namun, mereka militer Israel menambahkan, “Untuk meminimalisir kerugian warga sipil, IDF mengirimkan permintaan kepada penduduk di wilayah utara Jalur Gaza untuk mengungsi ke arah selatan Wadi Gaza,” katanya.
Sejak serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap kelompok militan Hamas, Israel telah mendesak warga Palestina untuk pindah ke selatan, meskipun warga Palestina mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu dapat dianggap sebagai simpatisan “teroris” jika mereka tidak melakukannya.
Masyarakat Palestina juga mengatakan bahwa melakukan perjalanan ke selatan masih sangat berisiko di tengah serangan udara Israel dan mengatakan bahwa daerah-daerah di selatan juga telah dihantam serangan udara mereka.
Banyak keluarga yang meninggalkan Gaza menuju selatan mengatakan bahwa mereka telah kehilangan sanak saudara selama serangan udara Israel di Gaza selatan.