Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran antara Israel dan Hamas terus berlanjut. Konflik yang berkepanjangan ini membuka kembali diskusi mengenai sejarah penjajahan zionis di tanah Palestina dan asal usul Tanah Kanaan.
Tanah Kanaan adalah negara kuno dengan wilayah yang luas, mencakup Lebanon, Suriah, Yordania, dan Palestina termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat. Britannica mendefinisikan wilayah ini sebagai Levant atau Syam.
Alkitab juga menyebutkan Tanah Kanaan sebagai “tanah perjanjian yang diberikan Tuhan kepada Abraham dan keturunannya”. Tanah ini memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan sebelum masa masehi.
Penggunaan nama Tanah Kanaan pertama kali muncul dalam sumber-sumber sejarah Peradaban Mesopotamia pada abad ke-18 SM. Dalam prasasti tersebut, Kanaan berarti “ungu kemerahan”, mengacu pada daerah tersebut yang merupakan penghasil warna ungu.
Sejak zaman pra-aksara, Tanah Kanaan sudah dihuni oleh manusia purba seperti Cro-Magnon dan Neanderthal yang hidup pada zaman Paleolitikum (8.000 SM – 3.000 SM). Mereka melakukan kegiatan pertanian dan membentuk permukiman sesuai dengan perkembangan otak mereka.
Selama berbagai periode, mulai dari zaman besi dan perunggu, Tanah Kanaan selalu dihuni oleh manusia. Orang Kanaan, yang merupakan keturunan bangsa Semit, tinggal di sana antara 2.000 SM – 1.700 SM. Mereka, yang juga dikenal sebagai orang Amori, menjadi penduduk mayoritas di wilayah tersebut. Mereka sering bermigrasi ke barat (Mesir saat ini) dan ke timur (Jazirah Arab).
Namun, pada akhir Zaman Perunggu (1.550 – 1.200 SM), terjadi perubahan di Tanah Kanaan setelah bangsa Mesir memasuki wilayah tersebut. Bangsa Mesir merebut desa-desa orang Kanaan dan mengusir mereka.
Pada saat pengusiran ini, terjadi perkembangan peradaban. Banyak sejarawan yang berpendapat bahwa ini adalah awal dari peradaban Israel yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Yehuda dan Israel. Setelah itu, Tanah Kanaan semakin dihuni oleh bangsa lain yang hidup secara harmonis.
Apakah keturunan Kanaan masih ada sampai saat ini? Menurut para peneliti, mengutip American Journal of Human Genetics, DNA orang Kanaan yang diambil dari jejak DNA penduduk Kanaan yang berusia 3.700 tahun memiliki kesamaan dengan DNA penduduk Lebanon saat ini. [Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ada Apa dengan Israel, Mengapa Kamp Pengungsi Jenin Diserang secara Brutal?
(hsy/hsy)