Asal Muasal Gurun Negev Israel dan Potensinya sebagai Tempat Perlindungan Bagi Warga Gaza

by -71 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Peperangan antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza masih berkecamuk. Tel Aviv kali ini masih terus melontarkan serangan udara ke wilayah itu, membuat ribuan warga sipil juga terdampak.

Untuk menghindari serangannya, Israel telah meminta warga Gaza untuk mengungsi ke wilayah Selatan. Ini dilakukan setelah Mesir, yang merupakan tetangga Gaza dan Israel, menolak untuk membuka dirinya bagi para pengungsi dari Gaza.

Namun Presiden Mesir Abdul Fattah Al Sisi menyarankan agar Israel dapat memindahkan warga Palestina yang terkena dampak perang ke Gurun Negev. Itu lebih baik daripada meminta Mesir untuk menampung mereka.

“Ada gurun Negev di Israel. Warga Palestina dapat dipindahkan ke Gurun Negev sampai mereka (Israel) melakukan apa yang mereka ingin lakukan terhadap operasi militer di Jalur Gaza sebelum memulangkan (warga Palestina),” kata presiden dalam pidato media bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz yang sedang berkunjung pekan lalu, dikutip Senin (23/10/2023).

“Jika warga Palestina dipindahkan ke Mesir, operasi militer yang diprakarsai Israel mungkin akan berlangsung bertahun-tahun yang akan datang. Dalam hal ini, Mesir akan terus menanggung akibatnya dan Sinai akan menjadi basis operasi melawan Israel dan dalam hal ini Mesir akan dicap sebagai basis teroris,” ujarnya.

Perang Israel-Hamas kini memasuki hari ke-16. Ini merupakan perang paling mematikan di antara lima perang di Gaza bagi kedua belah pihak.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 4.651 orang sementara 14.254 orang lainnya terluka. Kementerian juga mengatakan 93 warga Palestina pun tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di wilayah Palestina lain, Tepi Barat.

Israel sendiri mencatat dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh, sebagian besar dalam serangan awal Hamas. Selain itu, 203 orang diyakini ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut dan dibawa ke Gaza.

Di Mana Gurun Negev?

Gurun Negev sendiri merupakan sebuah wilayah gurun pasir yang terletak di Selatan Israel dan sebagian wilayah Palestina yang diduduki. Mengutip Britannica, nama gurun ini berasal dari akar kata kerja Ibrani n-g-b yang berarti “mengeringkan”.

Negev berbentuk seperti segitiga. Gurun itu dibatasi oleh Semenanjung Sinai di Barat, Lembah Yordan di Timur dan Perbukitan Yudea (Har Yehuda) di Utara, serta Hutan Belantara Yudaea (Midbar Yehuda) di Timur Laut.

Untuk Selatannya, Negev langsung berbatasan dengan Teluk Aqaba. Ini kemudian menyambung ke Laut Merah.

Saat ini, urbanisasi sangat masif di Negev. Beersheba, “ibu kota Negev” adalah kota terbesar di Israel yang tidak berada di sekitar Tel Aviv-Yafo, Yerusalem, atau Haifa.

Selain Beersheba, ada juga kota-kota lain di Negev seperti Arad, Dimona, dan Elat. Ini menjadi pintu masuk maritim Israel dari Laut Merah.

“Harta Karun”?

Meski merupakan gurun, pemukim Yahudi sebenarnya telah membangun pertanian modern di Negev mulai tahun 1943. Perkembangannya terus dipantau oleh dan tepat setelah Perang Dunia II.

Daerah itu telah memiliki proyek irigasi skala besar. Berdasarkan Rencana Air Nasional Israel, jaringan pipa dan saluran mengalirkan air dari Israel Utara dan Tengah ke Negev Barat Laut, yang memiliki hampir 400.000 hektar area pertanian subur. Ini kemudian menghasilkan tanaman biji-bijian, pakan ternak, buah-buahan, dan sayuran yang bagus.

Eksploitasi sumber daya mineral juga mengiringi pembangunan pertanian di wilayah itu. Diketahui terdapat tambang kalium, brom, dan tembaga. Selain itu, terdapat deposit besar bola tanah liat, pasir kaca, dan fosfat. Tak hanya itu, ada juga ladang gas alam di gurun itu, tepatnya di Rosh Zohar.

Tujuan Wisata

Di sisi lain, Gurun Negev juga jadi andalan wisata Israel. Di 2018, Menteri pariwisata kala itu, Uri Sharon, mengatakan bahwa Israel bisa menjadi destinasi wisata musim panas kala musim dingin melanda sebagian besar wilayah benua Eropa, salah satunya dengan Negev.

“Saat musim dingin di Eropa, misalnya bulan Desember, Januari dan Februari, suhu di sini terbilang hangat, terutama di Negev,” katanya ke AFP.

Ada banyak kegiatan wisata alam yang bisa dilakukan Negev. Seperti bersepeda sampai memanjat tebing salah satunya Tebing Ramon.

Objek wisata alam ini memiliki sejarah dan bentuk yang memukau. Bahkan mirip dengan Grand Canyon di Amerika Serikat yang sudah sering diulas dalam berbagai situs wisata.

Diketahui sebanyak 3,6 juta turis datang ke Israel di 2018. Sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Jerman dan Inggris.

Perputaran uang dari sektor wisatanya Israel tak bisa dibilang kecil. Data 2017 menunjukan negara berpenduduk 5 juta orang ini mendapat keuntungan sebanyak US$5,8 miliar.

[Gambas:Video CNBC]