Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang memantau harga minyak mentah yang sekitar US$ 90 per barel. Hal ini terkait dengan perang antara Palestina dan Israel yang terjadi beberapa minggu terakhir. Harga minyak Brent pada perdagangan Senin turun 0,96% menjadi US$ 91,28 per barel, sementara harga minyak WTI turun 1,89% menjadi US$ 87,07 per barel. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana optimistis bahwa harga minyak mentah yang berada di level US$ 90 per barel tidak akan berdampak pada harga BBM di dalam negeri. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2023 telah ditetapkan sebesar US$ 90 per barel. Namun, perang yang berlangsung sangat lama ini dapat mempengaruhi penyediaan minyak mentah RI. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk memastikan ketersediaan pasokan migas di dalam negeri aman dan terpenuhi. Menurut Dadan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi dengan mencari sumber pasokan minyak mentah dari negara lain. Sejauh ini, Arab Saudi dan Nigeria adalah dua negara penghasil minyak mentah yang menjadi pasokan terbesar bagi Indonesia.