Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memberikan pernyataan mengenai perkiraan berakhirnya perang melawan Hamas. Menurutnya, perang ini bisa berlangsung berbulan-bulan dan akan menjadi perang terakhir Israel melawan kelompok yang menguasai Gaza. Gallant menyebut bahwa perang ini akan berlangsung selama satu bulan, dua bulan, atau tiga bulan, dan pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas.
Gallant juga menegaskan bahwa sebelum Hamas dapat melakukan kontak dengan tank dan infanteri Israel, mereka akan dihadapi oleh serangan udara. Ia menyebut bahwa jet tempur Israel memiliki strategi yang tepat dan mematikan dalam menghadapi Hamas. Menurutnya, ini harus menjadi perang terakhir di Gaza karena tidak akan ada lagi Hamas di masa depan.
Pernyataan ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk Singapura, Eliyahu Vered Hazan, yang mengatakan bahwa Hamas telah berjanji untuk memusnahkan Israel dan merupakan ancaman besar bagi negara tersebut.
Perang antara Hamas dan Israel pecah pada tanggal 7 Oktober. Hamas melancarkan serangan multi-cabang dan menewaskan lebih dari 1.000 orang. Israel membalas dengan serangan udara ke Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas. Perang ini telah memasuki hari ke-16 dan menjadi perang paling mematikan di antara lima perang sebelumnya di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 4.651 orang dan 14.254 orang terluka. Sementara itu, Israel mencatat bahwa 1.400 orang telah terbunuh dan 203 orang ditangkap oleh Hamas.
Artikel Selanjutnya:
Perang Lawan Hamas, Israel Utus 100.000 Pasukan ke Dekat Gaza