Erdogan Menepati Janjinya dengan Memberikan Izin Bergabung Negara Ini ke NATO

by -86 Views

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menghapus salah satu hambatan terakhir bagi Swedia untuk bergabung dengan NATO dengan mengajukan rancangan undang-undang yang menyetujui keanggotaan tersebut di parlemen untuk diratifikasi.

Langkah ini diambil pada Senin (23/10/2023) sesuai dengan komitmen yang dibuat Erdogan kepada NATO pada pertemuan puncaknya pada bulan Juli, di mana dia menyatakan akan mengirimkan rancangan undang-undang tersebut ke parlemen untuk diratifikasi pada bulan Oktober.

Pengesahan RUU ini di parlemen seharusnya menjadi formalitas belaka, tetapi Erdogan masih mengikuti permintaan Swedia untuk mendapatkan konsesi dari AS, termasuk penjualan F-16 ke Ankara yang kesepakatannya terhenti di Senat AS.

Erdogan juga menuntut Swedia untuk memperketat ekstradisi pencari suaka Kurdi yang tinggal di Swedia. Pejabat Turki mempertegas bahwa langkah-langkah yang diambil Swedia untuk menekan milisi terlarang Partai Pekerja Kurdistan tidaklah cukup.

Sebagai tanda adanya kemajuan nyata, parlemen Turki pada hari Senin memajukan rancangan undang-undang aksesi keanggotaan NATO Swedia yang ditandatangani oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tanggal 23 Oktober 2023 dan mengacu pada Majelis Agung Nasional Turki.

Namun, Turki dan Hungaria adalah dua anggota UE yang badan legislatifnya masih belum menandatangani aksesi Swedia. Pemerintah Hungaria kadang-kadang berargumen bahwa hal ini hanya masalah “teknis”, tetapi pada beberapa kesempatan juga menyampaikan keluhan bahwa Swedia secara tidak adil mengkritik keadaan demokrasi Hungaria.

Banyak pengamat berasumsi bahwa Hungaria bersembunyi di balik Turki, dan tidak ingin terlihat sebagai satu-satunya anggota NATO yang menghalangi keanggotaan Swedia. Namun, pejabat di NATO mengatakan bahwa Hungaria telah meyakinkan mereka bahwa mereka tidak akan menunggu menjadi negara terakhir yang meratifikasi perjanjian tersebut.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyambut baik langkah tersebut dan berharap agar Swedia dapat menjadi anggota NATO. Namun, belum ada jangka waktu pasti untuk ratifikasi. RUU tersebut akan dimasukkan ke dalam agenda komisi urusan luar negeri parlemen, yang harus meloloskannya sebelum dapat dikirim ke majelis umum untuk diratifikasi.

Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Keanggotaan Finlandia sudah ditetapkan pada bulan April, tetapi keanggotaan Swedia, dalam beberapa aspek, lebih penting.