Obama Warning: Israel’s Increasing Aggression Leads to the Killing of 700 Gaza Citizens Daily

by -319 Views

Serangan Israel semakin intensif di Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai oleh Hamas. Lebih dari 700 warga tewas dalam serangan udara dalam waktu 24 jam. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa ada 704 orang yang tewas, yang merupakan jumlah kematian tertinggi dalam sehari selama dua minggu serangan Israel.

Ribuan keluarga telah mengungsi karena serangan ini. Gaza kini penuh dengan puing-puing dan tidak ada tempat yang aman lagi di Jalur Gaza. Suara drone dan pesawat jet Israel terdengar di langit Gaza. Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target Hamas dan berhasil membunuh puluhan anggota kelompok tersebut. Selain itu, tiga wakil komandan Hamas juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Serangan udara ini banyak menghantam bangunan tempat tinggal di Gaza, termasuk wilayah selatan yang merupakan tempat perlindungan bagi warga sipil. Salah satu serangan malam hari menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal empat lantai di kota selatan Khan Younis dan menewaskan sedikitnya 32 orang. Di kota Gaza, sedikitnya 19 orang tewas ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Bahloul.

Selain melakukan serangan udara, Israel juga memutus akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar di Gaza. Lebih dari 40 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi karena pasokan yang terputus dan kerusakan akibat serangan Israel.

Beberapa truk bantuan sudah masuk Gaza dari Mesir sejak Minggu, tetapi PBB memperingatkan bahwa akan terjadi bencana kemanusiaan jika pengiriman bantuan tidak ditingkatkan secara signifikan. PBB juga menyatakan bahwa bahan bakar tidak dapat disalurkan ke Gaza karena perjanjian dengan Israel. Ini mengakibatkan rumah sakit, toko roti, dan pabrik desalinasi air tidak bisa mendapatkan pasokan listrik.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga mengeluarkan peringatan kepada Israel terkait serangan di Gaza. Ia mengatakan bahwa tindakan seperti memotong pasokan makanan dan air dapat memperkeras sikap Palestina selama beberapa generasi dan melemahkan dukungan internasional terhadap Israel. Obama juga menyoroti strategi militer Israel yang dapat mengabaikan korban jiwa dan berperang akan menjadi bumerang.

Tidak jelas apakah Obama telah berkoordinasi dengan Presiden AS saat ini, Joe Biden, mengenai pernyataannya ini. Obama sering mendukung hak Israel untuk membela diri pada awal konflik dengan Hamas, tetapi segera menyerukan agar Israel menahan diri ketika korban warga Palestina meningkat.

Gaza adalah wilayah yang dihuni oleh 2,3 juta orang. Perdamaian antara Israel dan Palestina belum berhasil dicapai, dan saat ini Biden tidak mencoba melanjutkan perundingan yang telah lama terhenti tersebut. Obama dan Netanyahu memiliki hubungan yang tegang selama pemerintahan Obama, terutama terkait perjanjian nuklir dengan Iran yang dibatalkan oleh Trump.

Dalam pernyataannya, Obama juga menyinggung Amerika Serikat sendiri dan mengatakan bahwa AS telah gagal mencapai nilai-nilai yang lebih tinggi saat terlibat dalam perang, terutama setelah serangan 11 September 2001.