Putin: 5.000 Warga Gaza Meninggal dalam 15 Pembaruan Perang Hamas-Israel

by -94 Views

Perang antara Israel dan Hamas masih berlanjut dengan serangan udara yang terus dilakukan oleh Israel selama 24 jam. Negeri Yahudi juga berjanji untuk meningkatkan pemboman terhadap Gaza, yang dikuasai oleh Hamas. Namun, dampak dari perang ini adalah bertambahnya jumlah warga sipil yang tewas.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 5.000 orang telah tewas di daerah tersebut sejak serangan udara Israel dimulai sebagai tanggapan atas serangan Hamas dua minggu lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000 korban tewas adalah anak-anak. Jumlah total korban tewas akibat perang antara Hamas dan Israel mencapai 6.493, termasuk korban di Gaza, Tepi Barat, dan Israel. Sampai saat ini, belum ada data terbaru mengenai korban tewas di Tepi Barat dan Israel. Selain itu, 14.254 orang dilaporkan terluka di Gaza.

Hamas juga mengumumkan pembebasan dua sandera, Nurit Cooper dan Yochved Lifshitz. Pembebasan tersebut diduga melalui perantara pemerintah Mesir dan Qatar. Hamas sebelumnya telah menyandera sekitar 222 orang.

Konvoi bantuan yang terdiri dari 20 truk medis, makanan, dan air juga telah melewati Penyeberangan Rafah menuju Gaza. Bantuan tersebut akan terus mengalir setiap hari untuk memastikan aliran bantuan ke Gaza. Namun, potensi invasi darat Israel ke Gaza bisa mempersulit penyaluran bantuan. Selain itu, akses warga Palestina terhadap air juga menjadi kekhawatiran, dan Amerika Serikat sedang bekerja sama dengan pemerintah Israel untuk memulihkan jaringan pipa air.

Turki juga mengirim lebih banyak bantuan ke Gaza, sementara Bulan Sabit Merah Mesir telah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui perbatasan Rafah.

Hamas juga terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel yang menyusup ke Jalur Gaza. Pasukan Israel mengkonfirmasi satu tentara tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan tersebut. Tujuan mereka adalah untuk menemukan tawanan yang ditahan oleh Hamas.

Israel dilaporkan menangkap banyak warga Palestina, termasuk 40 pekerja dari Gaza dan 59 orang di Hebron. Lebih dari 1.200 warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober.

Militer Israel melancarkan serangan udara ke sebuah masjid di Tepi Barat, yang menewaskan dua orang. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut serangan tersebut sebagai eskalasi berbahaya.

Amnesty International mengecam Inggris atas penurunan beratnya pelanggaran hak asasi manusia Israel di Jalur Gaza. Seruan juga telah dilakukan oleh Josep Borrell dan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk melakukan gencatan senjata dan memungkinkan truk bantuan masuk ke Gaza.

China juga dikabarkan menempatkan enam kapal perangnya di Timur Tengah. Kapal-kapal tersebut telah berada di kawasan tersebut selama lebih dari satu minggu.