Pemerintah Korea Utara (Korut) menuduh Israel telah mengebom sebuah rumah sakit Baptis Al Ahli di Gaza pada 17 Oktober lalu. Meskipun Tel Aviv menyangkal tuduhan tersebut dan mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS), Korut mengklaim bahwa Israel melakukan kejahatan perang dengan perlindungan dari AS.
Korut juga menyalahkan AS karena memberikan izin kepada Israel untuk membantai warga Palestina dengan memasok senjata dan dukungan militer, termasuk mengerahkan kapal induk di wilayah Timur Tengah. Menurut mereka, AS adalah kaki tangan yang berkomplot dan mendorong genosida Israel.
Namun, Korut sendiri memiliki kedekatan dengan Palestina dan Hamas, sehingga ada beberapa analis yang menganggap senjata buatan Korut telah digunakan oleh Hamas dalam serangan mereka ke Israel pada tanggal 7 Oktober. Namun, Korut menolak tuduhan tersebut dan menyebut bahwa laporan tersebut hanya cara bagi AS untuk mencari kambing hitam baru atas konflik yang terjadi di Gaza.
Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza mengklaim bahwa 471 orang tewas akibat ledakan di RS Baptis Al-Ahli Al-Arabi pada tanggal 17 Oktober tersebut. Palestina dan negara-negara Arab lainnya juga mengatakan bahwa serangan udara Israel menghantam rumah sakit tersebut. Namun, Israel berpendapat bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh peluncuran roket yang gagal oleh Hamas, sekalipun kelompok Jihad Islam militan Palestina membantah bertanggung jawab.
Seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa intelijen mereka yakin bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh roket Palestina yang pecah saat sedang terbang, bukan oleh Israel. Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai jumlah korban tewas dan luka akibat ledakan tersebut menurut pejabat AS.
Artikel Selanjutnya:
Perang Lawan Hamas, Israel Utus 100.000 Pasukan ke Dekat Gaza