7 Ribu Orang Korban Jiwa di Gaza Akibat Perang Israel: 8 Update Terkini

by -78 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Israel ke Jalur Gaza semakin intensif saat memasuki hari ke-21. Konflik antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina juga telah meluas ke wilayah Tepi Barat dan negara-negara di sekitarnya.

Berikut adalah beberapa update terkait perang tersebut, seperti dilansir oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023).

Jumlah korban mencapai 7.000 orang

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, setidaknya 481 orang tewas dalam serangan udara Israel. Jumlah korban pada hari-hari sebelumnya kadang-kadang lebih tinggi. Secara keseluruhan, 7.028 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya konflik saat ini, di mana 66% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah orang yang tewas setelah serangan Israel terbaru di kota Khan Younis di Gaza selatan telah meningkat menjadi 15 orang. Dengan demikian, jumlah total korban yang tewas di seluruh Gaza pada Jumat adalah minimal 40 orang, yang dilaporkan oleh kantor berita Palestina, Wafa. Sebanyak 30 jurnalis juga dilaporkan tewas selama meliput perang Israel. Jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak 7 Oktober adalah 25 orang. Empat jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon juga tewas dalam konflik tersebut.

Masjid Al-Aqsa diblokir saat salat Jumat

Pasukan militer Israel memblokir akses ke Masjid Al-Aqsa sebelum salat Jumat, sehingga hanya sedikit orang yang dapat masuk. Biasanya, sebelum salat Jumat dimulai, masjid tersebut dipenuhi oleh jamaah. Namun, mereka tidak diizinkan masuk. Di Lion’s Gate, pintu masuk normal Al-Aqsa, dilaporkan bahwa beberapa pria dianiaya secara fisik oleh polisi Israel. Seorang pria yang mencoba menjelaskan bahwa dia ingin salat, dipukul oleh petugas polisi. “Sangat sulit bagi siapa pun untuk mendekati masjid. Biasanya kami akan melihat ribuan orang di sini untuk salat Dzuhur. Penghalang jalan dipasang di seluruh Tepi Barat yang diduduki. Orang-orang diblokir dari mana saja di dekat tempat mereka biasanya datang pada hari Jumat,” demikian laporan itu.

Roket menghantam gedung di Tel Aviv, 3 orang terluka

Sebuah roket menghantam sebuah gedung di Tel Aviv dan melukai sedikitnya tiga orang. Satu orang mengalami luka serius, sementara dua orang mengalami luka ringan. Layanan ambulans Magen David Adom di media sosial X melaporkan bahwa seorang pria berusia 20 tahun mengalami luka serius dengan luka kepala dan anggota tubuh dan dibawa ke Rumah Sakit Ichilov. Channel 12 Israel melaporkan bahwa setidaknya delapan roket lain yang diluncurkan ke Tel Aviv berhasil dicegat.

Serangan Israel di Pantai Rafah dicegah

Sayap militer Hamas mengatakan bahwa pasukan Israel mencoba melakukan operasi di pantai Rafah di Gaza selatan pada dini hari tetapi mereka berhasil dihadang oleh pejuang Hamas. “Ini membutuhkan intervensi angkatan udara Zionis, yang menyelamatkan pasukan tersebut, sehingga mereka melarikan diri ke laut dan meninggalkan sejumlah amunisi,” kata Brigade Qassam dalam unggahan di Telegram.

WHO & PBB memperingatkan krisis kemanusiaan di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa setidaknya 94.000 liter bahan bakar diperlukan setiap hari untuk menjaga operasi penting tetap berjalan di 12 rumah sakit besar di Gaza. Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang parah akan membahayakan 1.000 pasien yang memerlukan dialisis ginjal, 130 bayi prematur di inkubator, 2.000 pasien kanker, dan pasien dalam perawatan intensif. Dia mendesak pasokan bahan bakar, makanan, air, dan pasokan medis yang berkelanjutan ke Gaza, serta perlunya jalur bantuan yang aman di Gaza seiring dengan gencatan senjata. Sementara itu, badan PBB telah memperingatkan bahwa runtuhnya layanan air dan sanitasi akan memicu penyebaran kolera dan penyakit menular mematikan lainnya jika bantuan kemanusiaan mendesak tidak diberikan. “Gaza sedang berjuang dengan kekurangan pasokan dasar. Makanan dan air hampir habis. Masyarakat menghadapi kondisi yang semakin buruk,” kata Abeer Etefa, juru bicara Program Pangan Dunia. “Di luar Gaza, kondisi di Tepi Barat semakin memburuk setiap hari.” Israel memutus pasokan air, bahan bakar, dan listriknya ke Gaza setelah mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut setelah serangan Hamas.

Kejahatan perang Israel dan Hamas

PBB menyatakan bahwa kekejaman dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu Israel dan kelompok Hamas Palestina, dalam konflik ini. “Kami khawatir bahwa kejahatan perang sedang terjadi. Kami prihatin dengan hukuman kolektif terhadap warga Gaza sebagai respons terhadap serangan keji yang dilakukan Hamas, yang juga merupakan kejahatan perang,” kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani, dalam konferensi pers di Jenewa. Dia menambahkan bahwa sudah saatnya pengadilan independen menilai apakah kejahatan perang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

Konvoi ICRC tiba di Gaza

Setelah tim dokter dan 10 truk membawa air, makanan, dan obat-obatan yang menyeberang ke Gaza, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan tim operasi perang dan seorang ahli kontaminasi senjata termas