Netanyahu: Israel Mengirim Bencana Terbaru ke Gaza, Tetapi Ini Hanya Awalnya

by -146 Views

Pasukan Israel telah meluncurkan operasi darat tahap baru melawan kelompok Hamas di Gaza pada hari Minggu (29/10/2023). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ini merupakan fase kedua dari perang tiga minggu yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan di Palestina.

Penduduk Gaza yang terkepung hingga saat ini tidak dapat mengakses komunikasi dan internet, karena akibat dari serangan tanpa ampun yang dilakukan oleh pesawat dan tank tempur Israel. Para panglima militer Israel memberi isyarat bahwa mereka siap untuk melakukan serangan darat yang lebih luas.

Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi perang yang “panjang dan sulit”, tetapi tidak menyebut serangan saat ini sebagai invasi ke Palestina. Pemerintahan Joe Biden telah menyarankan Israel untuk menunda serangan, namun Netanyahu menolak.

Netanyahu berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan lebih dari 200 sandera, termasuk warga Amerika dan orang asing lainnya, yang ditahan oleh Hamas. Ia mengatakan bahwa ini adalah perang tahap kedua yang bertujuan untuk menghancurkan pemerintahan dan kemampuan militer Hamas serta memulangkan para sandera.

Israel telah memperketat blokade dan melakukan serangan udara terhadap Gaza selama tiga minggu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Lebih dari 1.400 warga Israel tewas dalam serangan tersebut, menjadikannya hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara itu.

Meskipun negara-negara Barat umumnya mendukung serangan Israel sebagai pembelaan diri, kritik internasional atas jumlah korban dan seruan untuk jeda kemanusiaan semakin meningkat. Otoritas medis di Gaza melaporkan bahwa 7.650 warga Palestina tewas dalam kampanye Israel untuk membantu Hamas.

Dengan banyaknya bangunan yang hancur dan kurangnya tempat perlindungan, warga Gaza mengalami kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan. Pemadaman komunikasi masih berlanjut hingga saat ini.

Seorang jurnalis Gaza mengungkapkan penderitaan yang mereka alami saat bom jatuh dan pasukan Israel terlibat dalam pertempuran dengan pejuang Palestina. Kepala juru bicara militer Israel menolak untuk mengomentari apakah Israel bertanggung jawab atas pemadaman telekomunikasi di Gaza, tetapi menyatakan bahwa mereka akan melakukan segala yang diperlukan untuk melindungi pasukannya.