Korban Baru Muncul dalam Perang Israel-Hamas di Eropa

by -99 Views

Konflik antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah menimbulkan konsekuensi bagi Eropa terkait pasokan gas alam (LNG) berjangka. Pada Senin (30/10/2023), harga LNG di Eropa naik hampir 7%, mencapai 54 euro (Rp 905 ribu) per megawatt-jam. Hal ini terjadi setelah Mesir mengumumkan bahwa impor gas alam turun menjadi nol dari 800 juta kaki kubik per hari.

Mesir mengumumkan hal ini karena terganggunya pasokan gas akibat konflik di Jalur Gaza. Gaza dan Israel berbatasan langsung dengan Mesir. Meskipun aliran gas dari Mesir ke Eropa hanya sedikit, perang telah mengakibatkan penutupan ladang Tamar di Laut Mediterania dan ada kekhawatiran terkait keamanan kapal LNG Qatar yang melewati Selat Hormuz.

Harga gas alam di Eropa telah naik sekitar 40% sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai. Selain itu, kegagalan kompresor di pabrik pengolahan gas Nyhamna di Norwegia juga memicu kekhawatiran terhadap peningkatan pasokan gas.

Meskipun demikian, persediaan gas di Eropa masih sekitar 99% penuh berkat cuaca hangat yang lebih lama dan impor LNG yang kuat.

Sementara itu, eskalasi konflik di wilayah Gaza terus meningkat setelah Israel melakukan serangan sporadis. Serangan tersebut dilakukan untuk menghancurkan kelompok Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.400 warga sipil.

Meskipun Israel menyatakan menargetkan Hamas, serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan besar bagi warga sipil. Hingga saat ini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai setidaknya 8.000 orang.

Selain serangan besar-besaran, Israel juga telah memutus akses bahan logistik, air, dan utilitas ke wilayah Gaza. Hal ini mengancam kehidupan warga Gaza, dengan fasilitas kesehatan yang terbatas karena banyaknya korban dan stok obat serta listrik yang terbatas.

Kekhawatiran pun meningkat bahwa konflik tersebut dapat meluas ke negara-negara tetangga di Timur Tengah. Israel telah mendesak warga sipil di bagian utara Gaza untuk pindah ke selatan menjelang operasi darat yang diantisipasi.