Pemerintah Rusia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sweeping yang dilakukan terhadap warga Israel di Republik Dagestan. Massa pro-Palestina menyerbu bandara untuk mencari orang Yahudi. Rusia menyalahkan “campur tangan eksternal” atas kejadian tersebut dan mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat dari situasi yang terjadi di Jalur Gaza.
Namun, tidak ada rincian lebih lanjut mengenai klaim “campur tangan eksternal” dari pihak Rusia. Pemerintah sebelumnya mengutip pernyataan gubernur Dagestan yang mengatakan bahwa penggagas aksi ini adalah musuh dari wilayah Ukraina.
Polisi Rusia juga telah menangkap 60 orang yang dicurigai terlibat dalam serangan terhadap penumpang Yahudi yang datang dari Israel. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan penasihat utamanya untuk membahas “upaya Barat untuk memecah belah masyarakat Rusia” yang disebabkan oleh peristiwa di Timur Tengah.
Artikel Selanjutnya:
Ledakan Dahsyat Pom Bensin di Rusia, 35 Orang Tewas
