Pembaruan Gaza: Israel Menyerbu dengan 3 Juta Pasukan – Total Korban Terbaru

by -613 Views

Perang antara Israel dan Hamas di Gaza masih berlanjut dan terus memanas. Terdapat beberapa perkembangan terbaru yang patut dicatat. Pertama, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, menolak rencana Israel untuk membentuk otoritas transisi di Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa Palestina tidak akan kembali memerintah Gaza tanpa adanya kesepakatan komprehensif yang mencakup Tepi Barat sebagai negara Palestina.

Kedua, Iran sedang mempersiapkan pasukan untuk berperang melawan Israel. Iran telah melakukan perekrutan online untuk mengajak pemuda Iran bergabung dengan Hamas di Gaza dalam upaya perangnya. Iran memiliki kedekatan dengan Hamas dan telah memberikan ancaman baru bagi Israel.

Ketiga, Parlemen Tunisia sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengkriminalisasi normalisasi hubungan dengan Israel. Undang-undang tersebut memberlakukan hukuman penjara bagi siapa pun yang melakukan kegiatan ekonomi, budaya, atau militer dengan Israel.

Keempat, Hamas meluncurkan roket ke arah Israel dari Lebanon. Ini menandai eskalasi baru dalam konflik tersebut. Selain Hamas, kelompok militan lainnya seperti Jamaah Islamiyah juga telah menyerang Israel dengan roket.

Kelima, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menekan Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut. Biden juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk membahas upaya pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera oleh Hamas.

Keenam, di Rusia, massa menyerbu bandara di Dagestan setelah beredar rumor bahwa ada pesawat yang tiba dari Israel. Hal ini membuat Israel meminta bantuan Rusia untuk melindungi warganya.

Ketujuh, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 7.950 orang, sementara korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.400 orang. Banyak rumah sakit di Gaza juga terkena serangan.

Kedelapan, Rumah Sakit Al-Quds di Gaza terancam serangan udara Israel setelah mereka diperintahkan evakuasi segera. Pasokan air di Gaza juga terancam karena Israel memutus layanan penting seperti listrik dan bahan bakar yang diperlukan untuk desalinasi.

Perkembangan ini semakin memperburuk situasi di Gaza dan menuntut aksi yang lebih baik untuk melindungi warga sipil dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.