Meski harga batu bara pada tahun ini tidak setinggi tahun lalu, hal tersebut tidak memengaruhi produksi batu bara nasional. Produksi batu bara Indonesia hingga Kamis (02/11/2023) telah mencapai 626,55 juta ton, atau 90,22% dari target produksi tahun ini yang sebesar 694,5 juta ton. Data ini berasal dari Minerba One Data Indonesia (MODI).
Meskipun produksi batu bara meningkat, harga batu bara justru mengalami penurunan. Harga batu bara tahun ini terus menurun di bawah US$ 200 per ton, sedangkan tahun lalu sempat mencapai lebih dari US$ 400 per ton.
Harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Desember ditutup pada posisi US$ 126,5 per ton pada perdagangan Rabu (1/11/2023). Selain itu, total ekspor batu bara juga mencapai 321,79 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria, mengatakan bahwa target produksi batu bara di tahun 2023 adalah 694,5 juta ton, lebih tinggi dari target produksi tahun 2022 yang sebesar 663 juta ton. Dari target tersebut, sekitar 176,8 juta ton ditujukan untuk konsumsi dalam negeri, sementara sisanya sebanyak 517,7 juta ton akan diekspor.
Meskipun terjadi peningkatan konsumsi batu bara dalam negeri sebesar 7%, target ekspor batu bara menurun dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan batu bara dalam negeri.