Target Produksi Minyak RI Masih Belum Terpenuhi, Situasi Menjadi Semakin Mengejutkan

by -256 Views

Pada saat ini, produksi minyak nasional belum menunjukkan tren kenaikan yang positif. Pada bulan Oktober, produksi minyak hanya mencapai 582,69 ribu barel per hari, sedangkan target produksi lifting minyak dalam APBN 2023 adalah 660 ribu barel per hari. Tren ini berbeda dengan penyaluran gas yang telah mencapai 6.684 juta standar kaki kubik gas per hari pada bulan Oktober, lebih tinggi dari target tahun ini yaitu 6.160 mmscfd.

Hadi Ismoyo, praktisi minyak dan gas bumi, mengatakan bahwa merealisasikan target lifting minyak sebesar 660 ribu barel per hari dalam APBN 2023 cukup berat. Dia memproyeksikan bahwa produksi minyak nasional hingga akhir tahun 2023 akan berada di bawah 620 ribu barel per hari dengan perkiraan sebesar 609 ribu barel per hari. Sementara itu, lifting minyak diproyeksikan hanya berada di level 591 ribu barel per hari.

Hadi juga menyebutkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh kontraktor migas dan SKK Migas ke depannya. Salah satunya adalah meningkatkan kegiatan eksplorasi, menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), dan Existing Production with Low Decline Management secara masif. Hadi juga mengatakan bahwa perlu ada perhatian terhadap kegiatan eksplorasi di cekungan baru serta ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman dan berjiwa explorationist.

Selain itu, diperlukan teknologi yang mampu mengolah big data dengan cepat. Penggunaan teknologi ini telah berhasil diterapkan oleh KKKS seperti ENI dalam operasinya di Indonesia. Selanjutnya, penting juga untuk memiliki capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) yang cukup untuk kegiatan eksplorasi. Hadi berpendapat bahwa komponen ini mungkin sudah ada, namun masih kurang orang yang berjiwa explorationist sekaligus sebagai risk taker yang terukur.

Pada akhir artikel, terdapat berita terkait harga minyak yang terbang ke tertinggi dalam 3 bulan dan pertanyaan apakah harga BBM akan naik besok.