Israel menuduh Rumah Sakit (RS) Indonesia menampung kelompok Hamas di Gaza. Pemerintah Israel, melalui PM Benjamin Netanyahu, mengklaim RS tersebut digunakan oleh otoritas Jalur Gaza untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah. Namun, RS Indonesia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa rumah sakit tersebut dibangun untuk membantu orang lain sesuai dengan kebutuhan warga Gaza.
Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Brigjen Daniel Hagari, mengatakan bahwa markas Hamas berada di bawah sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia di Gaza bagian utara. Dia juga membandingkan citra satelit area rumah sakit sejak 2010 yang menunjukkan adanya pos Hamas di dekatnya. Menurutnya, Hamas secara sistematis menggunakan rumah sakit sebagai kelompok yang hanya terorganisir menjadi bangunan untuk menyamarkan operasi mereka. Rumah sakit juga digunakan sebagai perisai apabila pasukan Israel melakukan serangan udara ke sana. IDF juga mengklaim bahwa Hamas mengambil bahan bakar dari rumah sakit dan menimbunnya di bawahnya.
Namun, tuduhan ini dibantah oleh pejabat MER-C yang menyebut tidak ada terowongan di bawah rumah sakit. Mereka mengklaim bahwa bahan bakar dan generator listrik disimpan di gedung terpisah di dekat rumah sakit untuk alasan keamanan.
RS Indonesia merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza. RS tersebut harus bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena banyaknya jumlah korban luka dan kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.
Artikel terkait: RS Indonesia di Gaza Alami Kerusakan Dibom Israel.