Perang Gaza Menjadi yang Paling Mematikan, Korban Anak Mencapai Rekor!

by -231 Views

Perang yang terjadi di Gaza antara Hamas dan Israel telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan sipil. Bahkan, hampir separuhnya merupakan anak-anak.

Pada akhir Oktober, organisasi nirlaba internasional Save the Children melaporkan bahwa jumlah anak-anak yang terbunuh di Jalur Gaza selama tiga minggu pengeboman Israel telah melampaui jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh di zona konflik global setiap tahunnya sejak 2019.

Sejak saat itu, jumlah jenazah anak-anak dan balita yang dibungkus kain kafan putih dan dikelilingi oleh anggota keluarga yang berduka terus bertambah seiring Israel juga melancarkan serangan darat. Selain itu, Tel Aviv juga menambahkan tembakan artileri ke dalam wilayah itu yang menimbulkan kehancuran.

Dalam data yang dihimpun Al Jazeera dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), serangan Israel telah menewaskan 4.104 anak di Gaza selama perang saat ini. Kematian ini dilaporkan selama satu bulan kekerasan. Itu berarti rata-rata lebih dari 100 anak terbunuh setiap hari.

Gaza memiliki populasi 2,3 juta orang yang tinggal di wilayah seluas 365 km persegi. Ini berarti kepadatan penduduk 6.300 orang per kilometer persegi.

“Anak-anak merupakan 47% dari populasi Gaza,” menurut UNICEF, dikutip Rabu (8/11/2023).

Angka ini jauh di atas kematian anak-anak dalam perang Rusia-Ukriana yang sedang berlangsung. Di antara korban jiwa adalah 510 anak-anak yang terbunuh, menurut situs Children of War, sebuah platform yang dibuat oleh kementerian pemerintah Ukraina atas nama Kantor Kepresidenan.

Data Bank Dunia menyebutkan Ukraina memiliki kepadatan penduduk 76 orang per kilometer persegi. Anak-anak merupakan 18,5% dari populasi Ukraina.

“Iraq juga memiliki data kematian anak-anak akibat perang yang cukup tinggi. Sejak 2008 hingga akhir 2022. Selama periode ini, 3.119 anak terbunuh, menurut laporan UNICEF. Itu berarti lebih dari satu anak terbunuh setiap dua hari.”

Berlanjut ke tetangga Iraq dan Israel, Suriah, sejak dimulainya perang tahun 2011 hingga bulan Maret tahun ini, 12.000 anak telah terbunuh. Ini berarti ada hampir tiga anak setiap hari.

Sementara itu, Yaman telah menderita akibat konflik yang menghancurkan sejak tahun 2015 ketika koalisi pimpinan Saudi memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran. Selama tujuh tahun enam bulan, 3.774 anak telah terbunuh, atau berarti empat anak terbunuh setiap tiga hari.

Lebih lanjut, di Afghanistan, dari tahun 2009 hingga 2020, 8.099 anak terbunuh, menurut laporan Misi Bantuan PBB di Afghanistan. Itu berarti dua anak setiap hari.