Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengungkapkan kesulitan dalam melakukan pengadaan beras dari luar negeri alias impor. Hal ini disebabkan oleh melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS dan persaingan dengan Eropa dalam pengadaan beras.
Febby menjelaskan bahwa meskipun awalnya harga beras impor masih di bawah Rp9.950 per kg, namun dengan kurs sekarang sudah mencapai Rp15.700/US$, membuat pengadaan beras dari luar negeri menjadi sulit. Eropa telah beralih dari gandum ke beras, sehingga mempersulit Indonesia dalam mendapatkan pasokan beras. Selain Eropa, Filipina juga membeli beras dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Harga Gabah Kering Panen (GKP) di dalam negeri juga menyentuh angka Rp7.500 per kg, dan bila dikonversi menjadi beras, harga bisa mencapai di atas Rp12.000 per kg untuk beras medium. Sementara itu, harga beras di gudang Bulog adalah Rp9.950 per kg.
Febby juga menyatakan bahwa pengadaan beras dari dalam negeri tidak mencukupi, sehingga Bulog harus mencari pasokan beras dari luar negeri.