Netanyahu Mengungkapkan Pendapatnya Mengenai Kesepakatan Antara Hamas dan Israel

by -130 Views

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu membuka suara atas potensi kesepakatan (deal) antara Israel dan Hamas. Sebelumnya Qatar memediasi kedua pihak yang berkonflik, di mana Hamas akan membebaskan sandera dan Israel harus menghentikan serangan ke Gaza, Palestina.

Hamas menyandera 240 warga Israel dalam serangan 7 Oktober. Gaza sendiri telah dibombardir pasukan Tel Aviv sejak itu, di mana 13.300 orang lebih tewas, dengan dominasi anak-anak dan wanita.

Mengutip The Guardian, Rabu (22/11/2023) pagi, saat ini pemerintah Israel tengah melakukan rapat kabinet untuk membahas deal tersebut. Namun, Netanyahu dalam pidatonya menegaskan meski deal terjadi, perang akan terus berlanjut.

Israel, kata dia, akan melanjutkan perangnya melawan Hamas. Bahkan jika gencatan senjata sementara dicapai untuk membebaskan sandera.

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” katanya juga dimuat media Amerika Serikat (AS), Associated Press (AP).

“Laporan sama juga dijelaskan Al-Jazeera. Netanyahu menegaskan akan menghancurkan Hamas.

“Ada pembicaraan yang tidak masuk akal di luar sana bahwa setelah mengembalikan korban penculikan, kami akan menghentikan perang,” kata Netanyahu lagi.

“Jadi saya ingin mengklarifikasi: Kita sedang berperang, kita akan terus berperang, kita akan terus berperang sampai kita mencapai semua tujuan kita. Kami akan menghancurkan Hamas, kami akan mengembalikan semua korban penculikan dan orang hilang dan kami akan memastikan bahwa di Gaza, tidak akan ada pihak yang menjadi ancaman bagi Israel,” jelasnya.

Meski belum pasti, deal antara Hamas dan Israel kemungkinan akan membebaskan sekitar 50 tawanan Israel- wanita dan anak-anak- dalam jangka waktu lima hari. Sekitar 140 tahanan Palestina- wanita dan anak-anak- juga diperkirakan akan dibebaskan dalam beberapa hari.

Namun, sumber-sumber politik mengatakan kepada Channel 13 Israel mengatakan selama fase itu, pengungsi Palestina di Gaza tidak akan bisa kembali ke utara untuk memeriksa rumah mereka. Situasi dilaporkan masih berbahaya.

Respons Qatar

Sementara itu, Qatar menyebut masih terus menunggu Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid al-Ansari mengatakan proposal gencatan senjata memang telah diberikan sejak Selasa dini hari.

Kata Bos Hamas

Hamas juga memberikan konfirmasi soal kemungkinan deal dengan Israel. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menegaskan kesepakatan sudah di dekan mata, kemarin.

“Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata,” kata Haniyeh, menurut pernyataan yang dikirim oleh AFP.

Namun sayangnya tak ada detil yang disampaikan. Meski begitu, sebelumnya sejumlah pejabat Hamas mengatakan Israel kerap mempersulit pembicaraan.

“Gencatan senjata harus diimplementasikan sepenuhnya agar kesepakatan yang disepakati dapat disepakati,” tegas salah satu pejabat lain Zaher Jabareen.