Kremlin memberikan tanggapan terkait tuduhan Gedung Putih tentang kemungkinan Iran memasok rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. Rusia memberikan jawaban diplomatis terkait tuduhan tersebut, namun tidak membantah tengah mengembangkan hubungan dengan Iran. “Kami sedang mengembangkan hubungan dengan Iran, termasuk di bidang kerja sama militer-teknis, namun kami tidak mengomentari informasi ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Dikutip dari Reuters, Kamis (23/11/2023).
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat akan memantau situasi antara Iran dan Rusia, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika diperlukan. Kirby mengatakan Iran telah memberi Rusia drone, bom udara berpemandu, dan amunisi artileri yang digunakan Moskow untuk menyerang Ukraina. “Iran mungkin bersiap untuk melangkah lebih jauh dalam dukungannya terhadap Rusia,” katanya. “Kami khawatir Iran sedang mempertimbangkan untuk menyediakan rudal balistik kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina.”
Sebagai imbalan atas dukungan itu, dia mengatakan Rusia telah menawarkan kepada Teheran “kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya” termasuk rudal, elektronik, dan pertahanan udara. Iran berusaha membeli peralatan militer senilai miliaran dolar dari Rusia termasuk helikopter serang, radar, dan pesawat latih tempur. Dia mengatakan kelompok tentara bayaran Wagner, atas arahan Rusia, sedang bersiap untuk memberikan kemampuan pertahanan udara kepada Hizbullah atau Iran. Amerika Serikat siap menggunakan otoritas sanksi kontraterorismenya terhadap individu atau entitas Rusia yang mungkin melakukan “transfer yang mengganggu stabilitas,” katanya. Gedung Putih pada bulan Mei mengatakan pihaknya melihat lebih banyak indikasi bahwa Rusia dan Iran memperluas kemitraan pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan membantu Moskow memperpanjang perangnya di Ukraina serta menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangga Iran.