Serangan Bom Hebat Mengguncang Rumah Sakit di Gaza, Israel Meningkatkan Tensi Konflik

by -136 Views

Rumah sakit (RS) Indonesia Gaza dilaporkan dibombardir oleh Israel. Dalam pembaruan terbaru dari Al-Jazeera, Jumat sekitar pukul 05.00 pagi waktu Indonesia, Israel melancarkan serangan terbaru ke RS di utara Gaza.

“Serangan baru terhadap RS Indonesia di Gaza utara,” lapor media Qatar tersebut dalam pembaruan langsung mereka.

“Menargetkan pintu masuk utama rumah sakit, serta generator listrik di sana,” tambahnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza juga membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan RS Indonesia mengalami “pengeboman dahsyat”.

“Disebutkan bahwa sebagian besar bangunan juga menjadi sasaran,” kata al-Qudra.

Diketahui sekitar lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi internal berada di rumah sakit di Beit Lahiya itu. RS Indonesia telah dikepung selama seminggu.

Sebelumnya, dalam pengarahan awal bulan ini, juru bicara militer Israel Laksamana Daniel Hagari, mengklaim IDF memiliki informasi intelijen tentang jaringan terowongan di bawah rumah sakit. Mereka juga mengklaim dengan gambar udara yang menunjukkan peluncur roket beberapa puluh meter dari kompleks rumah sakit.

“Hamas secara sistematis membangun rumah sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanahnya,” kata Hagari, menurut Times of Israel.

Ia juga memaparkan rekaman panggilan antar pejabat Hamas yang menjelaskan penggunaan cadangan bahan bakar milik rumah sakit Indonesia. Namun, klaim Israel itu tidak dapat diverifikasi.

Pengepungan Israel telah membuat Indonesia murka dan mengutuk serangan tersebut. Pernyataan lengkap pemerintah Indonesia ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” ujarnya.

“Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya,” tambahnya.

Serangan Israel dimulai pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas pada tanggal tersebut, yang membalas penyerbuan Masjid Al-Aqsa awal tahun dan pendudukan Yahudi, diklaim menewaskan 1400 orang dan menyandera 240 orang.

Pemerintah PM Israel Benjamin Netanyahu lalu menyuarakan perang. Namun Israel membombardir hingga kini dan menewaskan lebih dari 14.000 orang termasuk anak-anak.

Penyerangan terbaru ini terjadi di kala gencatan senjata akan dilakukan sementara di Gaza selama empat hari. Di mana Hamas akan membebaskan para sandera sebagai imbalannya.