Saati ini terjadi perlambatan ekonomi di China, suku bunga yang tinggi di Amerika Serikat (AS), serta tensi geopolitik. Melihat hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kondisi global sedang tidak baik-baik saja. Berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jokowi pun menggambarkan perang yang terjadi di dunia cenderung terjadi secara tiba-tiba, tanpa tanda-tanda di awal.
“Perang Ukraina gak ada hujan gak ada angin tahu-tahu perang, Gaza gak ada hujan gak ada angin tahu-tahu perang,” kata Jokowi. “Semua negara maunya itu, kalau mau perang memberi tahu dulu jadi kita, siap-siap apa yang bisa disiapkan,” tambahnya.
Sebagai kepala negara, Jokowi berharap negara-negara yang mau perang diharapkan memberi tahu dahulu sehingga dapat mengantisipasi keselamatan rakyat di tengah goyangnya kondisi dunia. Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mengatakan ada tiga perang yang tengah terjadi di dunia. Pertama perang Rusia-Ukraina, kedua perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, dan ketiga ada perang antara Israel-Palestina.
“Ini menyebabkan fragmentasi geopolitik ekonomi dan akibatnya prospek ekonomi global meredup 2024, sebelum bersinar lagi 2025. Ketidakpastian masih tinggi dengan lima karakteristik,” tutur Perry.
Sementara nengenai serangan Israel ke Gaza, Jokowi menilai, berdasarkan hasil kunjungannya ke Arab Saudi dan pembicaraan dengan banyak pimpinan negara, dapat dipastikan kalau perang antara Hamas dan Israel masih sulit untuk selesai dalam waktu dekat ini.