India Bisa Mendominasi Industri Beras dengan Mengadopsi Strategi Soeharto

by -135 Views

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan mengungkapkan strategi yang digunakan India sampai bisa menjadi raja beras dunia. Ia mengatakan, strategi itu seperti yang pernah diterapkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, strategi itu ia ketahui setelah mendampingi Presiden Joko Widodo di KTT G20 ke-18 pada 9 September-10 September 2023 di India. Ia mendapati India masih bisa surplus beras 7 ton padahal jumlah penduduknya 1,4 miliar.

Salah satu strategi India, menurut Zulhas ialah memanfaatkan koperasi dalam seluruh lini proses bisnis di sektor pertanian. Mulai dari produksi pupuk pun dilakukan oleh koperasi dengan basis data pembuatannya menggunakan penelitian pemerintahnya.

“Semua pakai koperasi, enggak konglomerasi, seluruh pertanian koperasi. Pupuk dia gak pakai pabrik pupuk kaya kita, tapi pupuk dibuat oleh koperasi-koperasi, tapi penelitian oleh pemerintah,” ucap Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, beberapa waktu yang lalu.

“Dan itu semua dikerjakan koperasi, enggak konglomerasi. Seperti zamannya Orde Baru Pak Harto dulu. Pupuk koperasi, pabrik beras koperasi, agen beras ya koperasi, semua diatur begitu. Jadi, lingkaran masyarakat kepada masyarakat,” tutur Zulhas.

Kebijakan yang berfokus pada koperasi itu kata dia dilakukan seperti zaman Soeharto. Selain itu, fokus kebijakannya juga habis-habisan untuk mengamankan stok pangan bagi rakyatnya, sehingga subsidi digelontorkan pada sektor itu tanpa harus tansaksional dan kebijakan yang berbelit.

Bukan hanya India, negara ASEAN lainnya seperti Vietnam juga menjadi negara yang surplus dalam pertanian, khususnya beras. Salah satu kunci kesuksesannya ialah keseriusan pemerintah dalam mengembangkan pertanian.