Serangan Israel ke Gaza telah memasuki hari ketiga setelah gencatan senjata tujuh hari dengan Kelompok Pejuang Palestina, Hamas berakhir. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pasca berakhirnya gencatan senjata, pertempuran akan kembali memperburuk keadaan, terutama dalam hal darurat kemanusiaan yang sangat ekstrim di Gaza.
“Kembali neraka di Bumi ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa, seperti dilansir dari Al Jazeera, Minggu (3/12/2023).
Martin Griffiths, kepala bantuan PBB, menyatakan bahwa dalam hitungan jam, sejumlah orang dilaporkan tewas dan terluka. Keluarga-keluarga diminta untuk mengungsi kembali, harapan pupus. Anak-anak, perempuan, dan laki-laki di Gaza tidak memiliki tempat yang aman untuk pergi dan hanya memiliki sedikit tempat untuk bertahan hidup.
Selain itu, tank-tank Israel tidak berhenti menggempur daerah di wilayah Gaza, dan kapal-kapal tempur menyerang garis pantainya. Rumah-rumah telah menjadi sasaran, setidaknya tiga masjid terkena serangan. Tentara Israel mengatakan bahwa mereka menghantam lebih dari 400 target dalam semalam, termasuk di daerah Khan Younis di selatan, tempat puluhan ribu warga sipil dievakuasi selama sebulan terakhir.