Israel berencana untuk memompa ribuan galon air laut ke dalam jaringan terowongan labirin di bawah Gaza. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengusir pejuang Hamas dari terowongan tersebut. Potensi membanjiri terowangan yang dilaporkan oleh Wall Street Journal. Meski begitu, pengamat menilai langkah ini sangat signifikan dan akan menimbulkan risiko yang besar, termasuk kerugian ke Israel.
Terowongan Gaza diyakini memiliki luas mencapai ratusan mil dan berada 30 m (100 kaki) di bawah permukaan dan sulit dipetakan. Itu menjadi tantangan bagi serangan atau potensi pendudukan Israel. Keberadaan sandera Israel juga tidak jelas. Banyak pengamat mengatakan mereka bisa saja di terowongan.
“Mereka tidak tahu apakah ada sandera yang ditahan di sana atau tidak,” kata analis militer Profesor Michael Clarke mengutip militer Israel, seperti dikutip Sky News, Kamis (7/12/2023), memaparkan risiko jika terowongan benar-benar dibanjiri air laut.
Risiko lainnya, kata Clarke, adalah militer Israel dapat mencemari akuifer yang membantu pasokan air Gaza. “Itu akan menjadi bagian dari vandalisme lingkungan yang dunia tidak akan berterima kasih kepada Israel,” tambahnya. Ia pun memungkiri Israel akan benar-benar melakukan itu. Menurutnya ini hanya “perang psikologis” negeri Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
“Membiarkan sebuah cerita tersiar mungkin merupakan bagian dari perang psikologis sehingga membuat warga Gaza yang berada di terowongan bisa keluar,” kata Clark. “Untuk mengeluarkan mereka dari terowongan dengan kata-kata, bukan dengan air”.