Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) melakukan pertemuan, Rabu waktu setempat. Keduanya dilaporkan membahas sejumlah hal, termasuk kerja sama lebih lanjut mengenai harga minyak sebagai anggota OPEC+.
Putin dan MBS, penguasa de facto eksportir minyak mentah terbesar di dunia, mengadakan pembicaraan dengan tergesa-gesa beberapa jam setelah pemimpin Kremlin mengunjungi tetangga Arab Saudi di Teluk, Uni Emirat Arab (UEA). Ini menjadi pertemuan pertama Putin ke Timur Tengah pasca perang Rusia dan Ukraina pecah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pertemuan melanjutkan kerja sama kedua negara di OPEC+. Ini mencakup Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia.
“Sementara Saudi Press Agency mengutip pernyataan MBS. Disebutkan pertemuan kedua negara negara ‘meredakan ketegangan di Timur Tengah’.
Putin sendiri disebut berterima kasih kepada MBS. Kedatangannya disebut adalah undangan Arab Saudi dan berharap pertemuan selanjutnya dilakukan di Moskow.
Pembicaraan tatap muka pertamanya dengan MBS sejak Oktober 2019 terjadi beberapa hari setelah pertemuan OPEC+ ditunda karena perbedaan pendapat. Bulan lalu, OPEC+ menunda pertemuan beberapa hari karena ketidaksepakatan mengenai tingkat produksi.
Menteri Energi Saudi mengatakan OPEC+ juga menginginkan lebih banyak jaminan dari Moskow. Termasuk Bahia mereka akan menepati janjinya untuk mengurangi ekspor bahan bakar.
Hubungan antara Arab Saudi dan Rusia di OPEC+ terkadang tidak mudah. Kesepakatan mengenai pengurangan ekspor hampir gagal pada Maret 2020, namun kesepakatan tersebut berhasil dicapai dalam beberapa minggu dan OPEC+ setuju untuk mencatat penurunan hampir 10% dari permintaan global.
Perlu diketahui Arab Saudi adalah sekutu Amerika Serikat (AS) sementara Rusia, adalah “musuh” Paman Sam. Washington sendiri belum berkomentar atas pertemuan ini.