Wakil Menteri Keuangan Suahasil memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi RI pada 2023 masih terjaga di angka 5,0%. Selain itu tingkat Inflasi juga masih terjaga di bawah 3%.
Hal ini diungkapkan Suahasil usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Ia mengatakan tekanan dari kondisi negara maju seperti Amerika Serikat, dan China sudah ada moderasi, meski Eropa masih mengalami tekanan yang cukup berat. Sehingga perhitungan Kementerian Keuangan pertumbuhan ekonomi RI masih sekitar 5%.
“Sudah mulai ada moderasi indikator ekonomi (Amerika) seperti employment, pertumbuhan maupun inflasi. Di China juga pertumbuhan ekonominya masih lemah tapi lebih baik dari estimasi beberapa bulan lalu, sehingga ada moderasi. Di Eropa masih cukup berat agak negatif moga-moga ini bisa segera selesai,” kata Suahasil.
“Sehingga kita bisa menutup tahun 2023, estimasi kami di Kementerian Keuangan masih di sekitar angka 5,0%,” sambungnya.
Selain itu menurutnya perkembangan inflasi juga masih cukup terkendali, dimana pada bulan November berada pada 2,86%. Meski harus di perhatikan harga komoditas pangan di akhir tahun.
“Inflasi harga pangan harus mendapatkan perhatian khusus apalagi menuju akhir Desember, ada Nataru juga biasanya meningkatkan beberapa produk pangan secara khusus memperhatikan harga produk dan kesiapan stok terkait beras, jagung dan komoditas lainnya,” kata Suahasil.
Namun dari proyeksinya tingkat inflasi di bulan Desember kemungkinan masih tetap berada di bawah 3%.
“Pantauan kita, tadi pak Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan inflasi tinggal 1 bulan lagi di 2023, saat ini kan tinggal 2,9% di bawah itu sedikit kita akan lihat di akhir tahun kira-kira segitu. jadi tetap di bawah 3% dan ini starting point yang baik untuk 2024,” jelasnya.