PT PLN (Persero) dan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) Masdar terus memperkuat kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan setelah sukses membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp), kedua perusahaan sepakat untuk mengkaji potensi peningkatan kapasitas pembangkit ini menjadi 500 MWp.
“Tentu saja dalam hal ini kami sedang menjajaki kemungkinan ekspansi tambahan 500 MWp yang ada di Cirata itu,” kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia di Dubai, dikutip Rabu (13/12/2023).
Selain itu, PLN dan Masdar juga menjajaki peluang kerja sama bukan hanya di Indonesia tetapi di berbagai negara di dunia untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).
“Mereka melihat bahwa PLN ini punya comparative advantage, competitive advantage, maka mereka menawarkan bagaimana antara Masdar dengan PLN bekerja sama bukan hanya project-project RNE di Indonesia tetapi di dunia ini mereka menawarkan,” katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV berkapasitas 192 Mega Watt Peak (MWp) pada Kamis (09/11/2023).
PLTS Terapung ini digadang sebagai PLTS Terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau bahkan terbesar ketiga di dunia.
Adapun PLTS Terapung terbesar di ASEAN ini dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektar. PLTS dengan nilai investasi US$ 145 juta ini berada di tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.
Proyek PLTS Terapung Cirata ini merupakan kerja sama RI dan Uni Emirat Arab (UEA) melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero) melalui Subholding PT PLN Nusantara Power dan perusahaan energi asal UEA, Masdar.