BMKG Ingatkan Bencana Sudah Mengintai Indonesia, Tandanya Sudah Terlihat

by -82 Views

Indonesia, yang sering disebut sebagai negara agraris, ternyata juga mengalami ancaman kekurangan pangan. Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, salah satu kerentanan kekurangan pangan disebabkan oleh kekurangan air.

Dwikorita menjelaskan bahwa kekeringan terjadi akibat kenaikan suhu permukaan bumi. Selama tahun 2023, suhu tertinggi beberapa kali memecahkan rekor. Bahkan, bulan Juli 2023 menjadi bulan Juli terpanas dalam sejarah.

Menurutnya, kenaikan temperatur global terjadi sejak tahun 1850-an, dipicu oleh pertumbuhan industri. Pada tahun 1980-an, terjadi lonjakan suhu secara signifikan.

“Terjadi kenaikan suhu hingga tahun 2023 sebesar kurang lebih 1,2 derajat Celcius dibandingkan sebelum revolusi industri. Dan 8 tahun terakhir ini merupakan rekor terpanas sepanjang sejarah,” kata Dwikorita.

Selain itu, kenaikan suhu bumi mengakibatkan kekurangan air secara global, yang akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Hal ini berdampak pada kerentanan ketahanan pangan di beberapa wilayah, termasuk Indonesia.

Menurut Dwikorita, hasil pantauan BMKG menunjukkan konsentrasi CO2 yang diukur di GAW Kototabang semakin melonjak dari sekitar 370 ppm menjadi 415 ppm. Hal ini mengakibatkan selubung gas rumah kaca di atmosfer, yang menghambat terlepasnya radiasi matahari kembali ke angkasa.

Sejumlah efek diprediksi akan melanda bumi, termasuk punahnya es di puncak Jayawijaya pada tahun 2025 dan seringnya terjadinya cuaca ekstrem.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, BMKG melakukan pelatihan adaptasi perubahan iklim, meningkatkan literasi iklim untuk masyarakat, serta memperluas penerapan transformasi energi dari energi fosil ke nonfosil.