Israel menerima ultimatum baru dari AS terkait situasi Gaza

by -65 Views

Washington mendorong Israel untuk fokus pada penargetan yang tepat terhadap para pemimpin Hamas di Gaza, daripada melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas. Hal itu disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada Jumat waktu setempat, seperti yang dikutip dari Reuters.

Israel menolak tekanan global untuk menghentikan serangan terhadap Gaza, meskipun korban jiwa akibat serangan Israel hampir mencapai 19.000 warga Palestina sejak serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.

Sullivan mengatakan bahwa akan ada transisi ke fase lain dalam perang ini yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi yang didorong oleh intelijen. Dia juga menyebutkan bahwa diskusi intensif yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel akan berlangsung dalam waktu yang tepat.

Selain itu, Israel juga mengumumkan telah membuka perbatasan kedua dengan Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Langkah ini disambut baik oleh Washington.

Sullivan juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menuturkan bahwa serangan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, harus dihentikan.

Presiden AS Joe Biden juga menginginkan Israel mengubah taktik dalam waktu sekitar tiga minggu. Biden memperingatkan bahwa opini internasional sedang menentang Israel karena tingginya korban sipil di Gaza.

Sasaran perang utama Israel termasuk Mohammed Deif, yang mengepalai sayap militer Hamas dan dalang serangan 7 Oktober; wakilnya, Marwan Issa; dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Komentar ini disampaikan oleh Sullivan dalam kunjungannya ke Israel dan Palestina pada hari Jumat waktu setempat.