Presiden Rusia, Vladimir Putin, marah terhadap negara NATO terkait dengan keanggotaan tetangga Rusia, Finlandia, ke aliansi tersebut.
Finlandia sebenarnya telah menjadi bagian dari NATO sejak awal tahun 2023. Namun, Putin baru memberikan tanggapannya secara resmi pada hari Minggu waktu setempat.
Ia memperingatkan bahwa “masalah” telah muncul dengan Helsinki. Sebagai tanggapannya, Moskow akan membuat distrik militer baru di barat laut Rusia.
“Mereka (Barat) menyeret Finlandia ke dalam NATO,” jelas Putin seperti yang dikutip oleh AFP pada Senin (18/2/2023).
Putin menambahkan, “Apakah kita memiliki perselisihan dengan mereka? Semua perselisihan, termasuk perselisihan teritorial pada pertengahan abad ke-20, sudah lama terselesaikan. Sekarang akan ada masalah, karena kami akan membentuk distrik militer Leningrad dan memusatkan sejumlah unit militer di sana,”
Komentar tersebut muncul ketika Finlandia kembali menutup perbatasannya dengan Rusia minggu ini dan mengklaim Kremlin mendalangi krisis migran di perbatasannya. Moskow telah memperingatkan tindakan balasan terhadap aksesi Finlandia ke NATO.
Namun di kesempatan yang sama, Putin juga mengatakan bahwa sebenarnya Rusia tidak memiliki alasan untuk berperang dengan negara-negara NATO. Ini merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mengatakan bahwa Moskow “tidak akan berhenti” di Ukraina jika berhasil di sana.
“Rusia tidak tertarik, baik secara geopolitik, ekonomi, atau militer, untuk berperang dengan negara-negara NATO,” ujar Putin.
Perang Rusia di Ukraina telah membangkitkan kembali “ketakutan” akan agresi Rusia di sisi timur NATO. Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer dan bergabung dengan NATO pada bulan April tahun ini di tengah serangan Moskow terhadap Kyiv.