Beijing Pecahkan Rekor Suhu Terendah Sejak 1951, Hujan Salju Melanda
Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu kota China, Beijing, telah memecahkan rekor suhu di bawah nol derajat selama berjam-jam pada bulan Desember sejak tahun 1951. Penyebabnya karena gelombang dingin terasa di sebagian besar wilayah negara tersebut dan menyebabkan badai salju, yang mengakibatkan suhu mencapai titik terendah dalam sejarah.
Dilansir CNBC International, Bagian utara dan timur laut China telah mengalami suhu dingin yang memecahkan rekor sejak minggu lalu, beberapa wilayah di timur laut mencapai suhu minus 0°C dan di bawahnya karena udara dingin yang menggigit mengalir dari Kutub Utara.
Pada hari Minggu 24 Desember 2023, sebuah observatorium cuaca di Beijing telah mencatat lebih dari 300 jam suhu di bawah titik beku sejak 11 Desember, menjadi yang terbanyak dalam sebulan sejak pencatatan dimulai pada tahun 1951, menurut Beijing Daily yang didukung pemerintah.
Ibu kota tersebut juga mengalami suhu di bawah minus 10 derajat Celsius selama sembilan hari berturut-turut pada periode ini, tambah Beijing Daily.
Beberapa kota di Provinsi Henan, Tiongkok tengah, di barat daya Beijing, berada dalam krisis pasokan pemanas musim dingin, dan pemasok listrik termal di kota Jiaozuo berada di bawah tekanan untuk menjamin pasokan.
Boiler pemanas di JiaoZuo WanFang Aluminium Manufacturing, salah satu pemasok utama di kota tersebut, rusak, menyebabkan beberapa daerah sangat membutuhkan lebih banyak pasokan panas, media pemerintah melaporkan pada hari Minggu.
Pemasok tersebut berusaha keras untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan memperkirakan baru dapat melanjutkan pasokan pada 26 Desember, media pemerintah melaporkan, tanpa menyebutkan jumlah boiler yang rusak.
Kota ini akan menghentikan pasokan panas untuk sebagian besar bisnis kecuali penyedia layanan penting seperti rumah sakit dan pusat kesehatan untuk memprioritaskan penggunaan panas di perumahan. Namun, beberapa kompleks perumahan masih akan terpengaruh selama masa pemeliharaan perangkat.
Dua kota lain di Henan – Puyang dan Pingdingshan – telah menghentikan pasokan panas ke departemen pemerintah dan lembaga administratif untuk memprioritaskan penggunaan perumahan, kata pemerintah setempat.
Prakiraan cuaca menunjukkan suhu di tiga kota tersebut mencapai di bawah nol pada hari Minggu. Suhu di beberapa daerah lain di Henan akan turun hingga minus 15 derajat Celcius selama akhir pekan, kata otoritas cuaca provinsi tengah pada hari Sabtu.
Udara hangat diperkirakan baru akan mengalir dari utara ke selatan negara itu pada akhir pekan sehingga menaikkan suhu.