Ribuan Orang Bergerak dari Selatan sambil Membawa Salib sehingga AS Diserbu

by -340 Views

Rombongan ribuan migran yang berjalan kaki menuju Amerika Serikat tiba di Alvaro Obregon, sebuah kota di bagian selatan Meksiko. Mereka berhenti sejenak untuk merayakan malam Natal di alun-alun kota sebelum melanjutkan perjalanan membelah Meksiko.

Ribuan orang dari negara-negara di Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia berjalan kaki sejauh 15 kilometer dari kota di perbatasan selatan Meksiko, Tapachula menuju Alvaro Obregon. Mereka melanjutkan perjalanan ke utara pada pukul 04.00 pagi waktu setempat pada hari Natal.

Aktivis hak migran, Luis Garcia Villagran, mendorong agar upaya ribuan orang untuk bermigrasi ke Amerika Serikat tidak dijadikan bahan negosiasi politik menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun depan.

“Kami tidak akan bisa dihentikan, kami akan terus berjalan kaki,” kata Villagran.

Otoritas setempat memperkirakan jumlah rombongan yang bergerak ke utara menuju perbatasan selatan AS mencapai 8.000 orang per hari. Narasumber Reuters yang ikut berjalan bersama rombongan menyatakan kebanyakan dari mereka berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, tetapi ada juga yang berasal dari Kepulauan Karibia.

Salah satu anggota rombongan migran yang berasal dari Haiti, Ysguel Jean, membawa salib berwarna putih dengan kata “Kristus” digambar dengan huruf berwarna merah. Ia mengatakan, alasannya meninggalkan rumahnya menuju AS karena negaranya dipenuhi dengan korupsi dan kriminalitas. Selain itu, ia ingin bisa menghidupi dua anak perempuannya.

“Tiga bulan di Tapachula berusaha mendapatkan dokumen dan saya tetap tak punya apa-apa. Saya lelah menunggu di Tapachula, lapar, dan tak punya mata pencaharian,” kata Jean.

Pada 2018 dan 2019, rombongan besar yang berisi pengungsi dari Amerika Tengah berjalan melintasi Meksiko menuju Amerika Serikat. Rombongan ini kemudian diikuti oleh kelompok berukuran lebih kecil pada tahun-tahun sebelumnya.

Tahun lalu, menurut Reuters, jumlah migran yang berusaha memasuki wilayah AS dari Meksiko secara ilegal, mencapai rekor.