Joshua Chamberlain adalah seorang tokoh dalam sejarah yang sangat saya kagumi. Meskipun awalnya bukan seorang tentara profesional, Chamberlain menjadi tokoh yang sangat berani dan selalu memimpin pasukannya dari depan. Ia bergabung dengan army sukarelawan dalam Perang Saudara Amerika Serikat setelah Presiden Amerika Serikat menyatakan keadaan darurat perang. Sebagai seorang Letnan Kolonel, Chamberlain memimpin resimen ke-20 Maine, yang terdiri dari sukarelawan.
Chamberlain berhasil memimpin resimennya dalam pertempuran-pertempuran awal Perang Saudara Amerika, termasuk dalam Pertempuran Fredericksburg di mana pasukannya mengalami korban yang sangat banyak. Pada tahun ketiga Perang Saudara Amerika, Chamberlain terlibat dalam Pertempuran Gettysburg yang sangat menentukan, di mana ia berhasil memimpin pasukannya untuk mempertahankan bukit Little Round Top.
Keputusan Chamberlain untuk memerintahkan serbuan pasukannya tanpa banyak pertimbangan di saat peluru hampir habis dianggap sebagai keputusan yang membuat tentara Selatan kaget dan akhirnya melarikan diri. Pada akhirnya, Chamberlain dinaikkan pangkat menjadi Komandan Brigade dan Mayor Jenderal. Ia juga dipilih sebagai Gubernur Maine empat kali setelah perang berakhir.
Sifat-sifat kepemimpinan rendah hati, berani, dan selalu memimpin pasukannya dari depan membuat Chamberlain menjadi seorang ikon bagi tentara dan sejarah Amerika. Ia juga diberi penghargaan tertinggi untuk keberanian di daerah pertempuran, yaitu US Congressional Medal of Honor. Kepemimpinan macam inilah yang membuat Amerika Serikat menjadi negara adikuasa pada abad ke-20 dan ke-21.