Modernisasi Alutsista TNI Oleh Menhan Prabowo: Kerja Konkret

by -123 Views

Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan melanjutkan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun ini. Tujuannya, agar TNI memiliki kekuatan dan kesiapan operasional yang baik dalam menghadapi potensi ancaman yang terus berubah dan berkembang sesuai situasi geopolitik dan geostrategis di tingkat global dan regional.

Menhan Prabowo dalam berbagai kesempatan berjanji menyelesaikan tugas-tugas Kemhan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan TNI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya ketika mengunjungi Markas Besar TNI, 30 Oktober 2019 atau sepekan setelah dilantik.

Prabowo menilai TNI dapat secara konsisten memelihara kemampuan. Namun, menurut dia, kemampuan TNI masih perlu terus ditingkatkan lagi terutama kemampuan SDM dan alutsista.

Menurutnya, TNI harus kuat baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menggarisbawahi dan meminta TNI untuk senantiasa waspada terhadap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

Sejumlah kerja konkret telah dilakukan Prabowo untuk memodernisasi alutsista TNI. Salah satunya menyepakati pembelian 42 unit pesawat tempur multi-role buatan Prancis, Dassault Rafale.

Kesepakatan ini langsung disaksikan oleh Menhan Prancis, Florence Parly, dalam kunjungannya ke Jakarta, Kamis (10/2/2022). “Kemitraan strategis kita akan mendapat manfaat dari pendalaman hubungan pertahanan ini. Prancis bangga berkontribusi pada modernisasi angkatan bersenjata mitra kami, yang memainkan peran kunci di ASEAN dan di Indo-Pasifik.”

Sementara itu, perusahaan pembuat Rafale, Dassault Aviation, mengatakan Rafale akan mampu menjadi armada yang diandalkan untuk kebutuhan operasional TNI AU.

Dalam pembelian itu, Indonesia dan Prancis sepakat untuk mengaktivasi kontrak pembelian enam unit di tahap awal. Selain unit pesawat tempur, Indonesia juga akan mendapatkan pelatihan penuh dari Dassault terkait pengoperasian pesawat.

Dassault Rafale memang bukan sembarang jet tempur. Pesawat itu diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, serangan pelatihan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.

Sejauh ini beberapa negara telah menjadi pengguna Dassault Rafale. Setidaknya Prancis, India, dan Qatar telah memarkirkan pesawat ini di hanggar mereka. Terbaru, Mesir, Yunani, dan Uni Emirat Arab juga ikut membeli pesawat tersebut.

Tidak hanya produk luar negeri, Menhan Prabowo juga berkomitmen memaksimalkan produk dalam negeri dalam mendukung pertahanan tanah air. Pada Jumat (1/12/2023), Menhan Prabowo menyerahkan delapan unit helikopter angkut berat H225M, kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Prancis, kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Atang Sendjaja Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kementerian Pertahanan juga telah berhasil merebut juara kedua atas belanja P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) Tingkat Nasional), sebagai satker dengan pagu terbesar kementerian yang telah membelanjakan untuk Produk Dalam Negeri (PDN) pada bulan Juni 2023.

Dalam meningkatkan alpalhan yang modern dan mandiri, Menhan Prabowo telah menyerahkan alpalhan kepada yang menjadi Prioritas Nasional terdiri atas Berbagai macam alPALHAN dilibatkan baik kategori Utama (UT) dan Pendukung (PNG).