Pejuang Nasional Sultan Hasanuddin – prabowo2024.net

by -65 Views

Kadang-kadang, seiring berlalunya tahun, kita cenderung melupakan kisah-kisah para pendahulu kita. Terkadang kita lupa dengan sejarah kita sendiri, ragu dengan jati diri kita sendiri.

Dari Timur Indonesia, kita mengenal nama Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada tahun 1631. Ia merupakan putra kedua dari Sultan Malikussaid. Belanda bahkan menganggapnya sebagai Ayam Jantan dari Timur atas keberaniannya.

Sejak kecil, jiwa kepemimpinannya sudah terlihat. Selain cerdas, dia juga pandai berdagang. Karena itulah dia memiliki jaringan dagang yang luas. Sultan Hasanuddin juga memiliki pengalaman dalam urusan diplomasi dan strategi perang, bahkan menjadi delegasi untuk mengirim pesan ke berbagai kerajaan.

Ketika berusia 21 tahun, Hasanuddin diamanatkan jabatan urusan pertahanan Gowa. Setelah diangkat menjadi Raja, Sultan Hasanuddin membuat Belanda atau VOC kesulitan dengan menolak monopoli perdagangan yang mereka usahakan.

Selama masa kepemimpinannya, Sultan Hasanuddin berhasil menggagalkan rencana Belanda untuk menguasai Kerajaan Islam Gowa. Belanda memang ingin memonopoli perdagangan di wilayah Timur Indonesia, tetapi Sultan Hasanuddin memegang teguh prinsip bahwa hasil bumi dan lautan harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Kerajaan Gowa memiliki peran besar dalam aktivitas perdagangan di seluruh Nusantara, terutama di bagian Timur. Ekonomi Gowa saat itu mengandalkan sistem kelautan dan menjadi pusat perdagangan Nusantara serta masyarakat internasional.

Belanda tertarik untuk merebut kekuasaan kerajaan Islam ini, yang akhirnya membuat perseteruan dengan Sultan Hasanuddin dan pasukannya. Pertempuran-pertempuran di Sulawesi Selatan terjadi, dan pada tahun 1667, pertempuran berakhir dengan diadakannya perjanjian yang merugikan pihak Sultan Hasanuddin dan rakyatnya.

VOC memaksa Gowa-Tallo untuk menerima hak monopoli perdagangan di Timur. Seluruh bangsa Barat harus pergi dari Gowa kecuali Belanda, dan Gowa diwajibkan menebus denda perang yang terjadi.

Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan, namun VOC tetap mendominasi wilayah Makassar. Runtuhnya Gowa-Tallo diklaim karena perjanjian tersebut, terutama setelah Sultan Hasanuddin meninggal dunia pada tahun 1670.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-sultan-hasanuddin/

Source link