Timur Tengah Siap-siap, Laut Merah Bisa Membuka Gerbang Neraka

by -191 Views

Kekhawatiran terus meningkat di Timur Tengah. Hal ini membuat pengamat memberi analisisnya. Salah satunya Presiden Pusat Studi Timur Tengah dan Dosen Tamu Universitas HSE (Moskow), Rusia, Murad Sadygzade. Ia menulis bagaimana “gerbang neraka” bisa saja terbuka karena sejumlah konflik yang kini terus mengguncang wilayah itu.

Baru memasuki awal 2024, ia berujar eskalasi Timur Tengah malah berlanjut. Belum kelar masalah serangan Israel ke Gaza, Palestina, sejumlah milisi proksi Iran juga turut menggempur Tel Aviv dan kepentingannya karena serangan yang terus menerus.

Houthi misalnya makin gencar melancarkan tembakan rudal ke kapal-kapal di Laut Merah. Ini kemudian dibalas Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang melancarkan operasi militer di Yaman, bahkan dengan rudal jelajah Tomahawk yang menewaskan lima orang.

“Serangan koalisi AS-Inggris dikutuk oleh kelompok Houthi, yang bersumpah akan membalas. Juru bicara gerakan tersebut, Mohammed Abdulsalam, mengatakan serangan itu adalah agresi terang-terangan dan tidak akan dibiarkan begitu saja,” katanya dikutip RT, Rabu (17/1/2024).

“Ia mengatakan memang sebenarnya banyak faktor berkontribusi terhadap konflik regional di Timur Tengah. Salah satunya adalah perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman dan intervensi yang dipimpin Arab Saudi, yang telah berlangsung selama tujuh tahun.

Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa perang regional di Timur Tengah tidak bisa dihindari,” jelasnya lagi.

“Sadygzade mengatakan serangan Houthi yang terus berlanjut terhadap kapal-kapal menunjukkan ketidakefektifan koalisi AS dan sekutunya, Operation Guardian of Prosperity. Bentrokan dengan kapal perang Amerika misalnya, tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Karena alasan inilah, paparnya, kemungkinan besar keputusan AS untuk melancarkan serangan rudal terhadap posisi Houthi di Yaman dilakukan. Koalisi , kata dia, mencoba mengintimidasi kelompok Houthi dan menghentikan serangan mereka di Laut Merah dengan menunjukkan kekuatan. Namun tambahnya, sudah jelas bahwa hal ini hanya akan semakin meningkatkan konflik di wilayah tersebut dan konflik di Gaza, Palestina. Tindakan AS dan sekutu bisa berdampak sebaliknya dan memperluas wilayah dan peserta konflik di Timur Tengah.

Situasi ini tidak dapat diselesaikan dengan peningkatan penggunaan kekuatan oleh Barat, namun hanya dengan mengakhiri konflik di Gaza,” ujarnya lagi.