Houthi melawan Amerika Serikat, Iran melawan Pakistan

by -56 Views

Konflik di Timur Tengah semakin memanas dengan rangkaian kekerasan yang terjadi baru-baru ini. Dimulai dari konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, kemudian meluas ke konflik antara Hizbullah Yaman dan Amerika Serikat (AS) serta Inggris di perairan Laut Merah. Kini, Iran juga melancarkan serangan ke beberapa wilayah yang dianggap sebagai basis teroris di Irak, Suriah, dan Pakistan. Berikut perkembangan terkini dari konflik Israel vs Hamas yang meluas ke banyak negara lain.

Serangan Israel di Gaza memasuki hari ke-104. Setidaknya 16 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam penembakan Israel terhadap sebuah rumah di timur Rafah. Militer Israel juga mengklaim telah membunuh 60 pejuang Palestina dalam 24 jam terakhir, di mana sebagian besar pejuang tewas di Khan Younis selatan, sementara yang lain tewas di Gaza utara. Beberapa warga sipil Palestina juga tewas dalam serangan Israel di seluruh Gaza, termasuk 16 orang, setidaknya tiga di antaranya adalah anak-anak.

AS mendesak Israel untuk menghidupkan kembali telekomunikasi di Gaza yang terkepung setelah pemadaman listrik selama seminggu. Tanpa telekomunikasi, masyarakat tidak dapat mengakses informasi yang bisa menyelamatkan nyawa.

Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah Kurdistan Irak. Garda Revolusi juga menyerang dengan rudal balistik di Suriah tempat berkumpulnya para komandan dan unsur-unsur utama yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini, khususnya kelompok ISIS.

Pada Selasa malam, Iran juga mengirim rudal ke Pakistan, menewaskan dua anak dan melukai tiga lainnya. Pakistan pun kemudian melancarkan serangan udara ke Iran pada Kamis dan menewaskan 9 orang.

Pasukan AS dan Inggris kembali melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman, mencapai beberapa sasaran termasuk kota pelabuhan Hodeida dan kota Taez. AS juga menembak 14 rudal Houthi yang siap ditembakkan.

Konflik ini semakin luas dengan adanya rentetan serangan antara Iran dan Pakistan, serta serangan AS dan Inggris terhadap milisi Houthi di Yaman. Hal ini menunjukkan eskalasi konflik di Timur Tengah yang semakin memanas.