Calon presiden (capres) yang akan bertarung dalam Pemilu 2024 nanti harus mempersiapkan diri jika ingin mendapatkan jutaan suara pelaku industri sawit. Meski tak menentukan satu pilihan, perkumpulan pelaku industri kelapa sawit, Rumah Sawit Indonesia (RSI) memberikan kriteria capres yang akan dipilih oleh setidaknya 20 juta pelaku industri.
Ketua Umum Kacuk Sumarto menjelaskan salah satu syaratnya adalah presiden yang memahami sawit. Ini penting untuk jadi catatan pasangan capres-cawapres. Hal itu disampaikannya usai acara ‘Refleksi Industri Sawit 2023 dan Tantangan Masa Depan’ di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
“Kita butuh Presiden yang memahami sawit, siapapun presiden yang memahami sawit tentu didukung setidaknya 20 juta suara. Ini harus dipertimbangkan capres-cawapres kita,” kata Kacuk, dikutip Sabtu (20/1/2024).
Dia mengatakan syarat ini penting. Mengingat juga rantai pasok yang juga melibatkan banyak orang.
Sebab sawit merupakan proses dari hulu ke hilir. Kacuk mengatakan ini semua adalah satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan.
“Kita butuh pimpinan negara atau presiden terpilih nanti harus betul-betul memahami kejiwaan sawit seperti apa. Sawit nggak hanya soal minyak goreng, sawit dari hulu ke hilir dari perkebunan ke hilirnya, termasuk pengangkutan pupuk, bibit, pestisida dan sebagainya ini kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan,” imbuhnya.
Diskusi bersama seluruh capres juga telah diajukan. Harapannya pemikiran ketiganya bisa dikeluarkan bukan hanya yang berasal dari debat resmi yang digelar saja.
“Kalau diskusi langsung ke capresnya belum, ini masih dalam proses. Moga nggak lama lagi sehingga hasil tambahan diskusi ini bisa di-deliver berikutnya. Kita usulkan hasil diskusi ini ke tim ketiga capres, harapan sama nggak ada diskriminasi atau perlakuan beda pada 3 capres ini,” ujar Kacuk.