Produsen mobil China, Chery, mengklaim masih menggunakan baterai mobil listrik berbasis LFP (lithiumferro-phosphate) bukan nikel. Menurut para pakar, baterai LFP berbasis besi merupakan jenis baterai sekunder, sementara baterai berbasis nikel adalah lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC) 811.
“Jadi saat ini, baterai yang kami gunakan adalah FLP,” kata Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) Qu Jizong saat peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Meskipun begitu, dia mengaku bahwa Chery berencana akan menggunakan baterai mobil listrik berbasis nikel.
“Sebenarnya kami sudah memiliki rencana, untuk berikutnya, kami akan menggunakan sumber daya lokal untuk mencoba membantu pembangunan lokal, itulah yang dibutuhkan oleh pemerintah,” kata Jizong.
Pemerintah Indonesia tengah mendorong hilirisasi nikel di dalam negeri, dengan ambisi ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai listrik terbesar di dunia. Baterai LFP sendiri banyak digunakan oleh pabrikan mobil listrik China. Tak hanya Chery, BYD juga diketahui masih menggunakan baterai listrik berbasis LFP.
Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hingga kini, nikel yang dimiliki Indonesia belum bisa dijadikan baterai mobil secara utuh. Diperlukan serangkaian proses untuk menjadikan nikel siap digunakan menjadi baterai mobil listrik.
“Kan lokal perlu bikin battery cell dulu. Kalau battery pack rata-rata dibikin lokal ya assembly-nya baik,” kata Airlangga usai menghadiri peluncuran Chery Omoda E5.
Sebagai informasi, penggunaan baterai kendaraan listrik berbasis nikel dan LFP sempat ramai diperdebatkan di dalam negeri. Thomas Lembong sebagai tim sukses pasangan calon presiden-calon wakil presiden (paslon capres cawapres) 01 menyebut baterai mobil listrik Tesla pabrikan China sudah tidak menggunakan komponen nikel lagi melainkan memakai LFP. Namun, hal itu dibantah oleh Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan.
Diklaim bahwa pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100% LFP atau Lithium-Ferro-Phosphate untuk mobil listriknya, namun menurut Luhut, pabrik tersebut masih tetap menggunakan battery berbasis nikel yang disuplai oleh LG Korea Selatan.
Sumber: CNBC Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Video: Bongkar Perbedaan Baterai LFP VS Nikel
(dce)