Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari buku: Paradoks Indonesia dan Solusinya]
Inilah Potensi Negara Kita
Saya mengikuti proses politik, karena hanya melalui politik kita bisa mengubah keadaan. Politik bagi saya adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Itu arti yang baik dari politik. Keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
Walaupun kita menghadapi banyak kesulitan, saya melihat Indonesia masih memiliki harapan. Kekayaan alam kita begitu luar biasa. Dengan manajemen yang tepat, kita dapat bangkit dengan cepat.
Potensi Kita: Pangan dan Agro Industri
Pangan adalah masalah hidup-mati suatu bangsa. Kita dapat hidup tanpa gedung pencakar langit. Kita dapat hidup tanpa mobil. Namun kita tidak dapat hidup tanpa pangan, tanpa beras, tanpa jagung, tanpa singkong, dan lain-lain.
Oleh karena itu, kita sebagai bangsa harus memandang pangan ini sebagai sesuatu yang strategis. Siapapun yang ingin memimpin negara ini, harus memandang pangan sebagai hal yang sangat strategis. Saya selalu menganjurkan kepada pemerintah, pemimpin, dan partai-partai yang berkuasa, untuk fokus pada pengembangan sektor pertanian. Kita tidak boleh tergantung pada impor pangan, agar bangsa kita tidak tergantung pada siapapun. Jika kita tergantung pada impor, saat mata uang kita melemah, barang impor akan sangat mahal dan rakyat bisa kelaparan.
Kita memiliki lahan yang cukup luas, ekosistem dan iklim yang sangat cocok untuk pertanian. Indonesia merupakan negara tropis. Kita menduduki sepertiga dari zona tropis dunia. Kita adalah negara tropis terluas kedua setelah Brasil. Brasil sedikit lebih luas dari kita.
Di zona tropis, kita dapat panen tiga kali setahun. Sementara negara-negara temperate hanya dapat panen sekali. Mereka memiliki enam bulan musim dingin sehingga hanya dapat panen sekali. Keunggulan kita adalah dapat panen tiga kali.
Sebagai contoh, sebuah pohon yang tumbuh di negara temperate membutuhkan 25 tahun untuk tumbuh besar dan dapat ditebang. Di negara kita, hanya butuh 5 tahun. Keunggulan kita adalah lima kali lebih cepat dari negara di luar zona tropis.
Sejak dulu, bangsa-bangsa lain datang dan mengambil kekayaan kita. Mereka mengambil produk-produk pertanian seperti rempah-rempah, karet, teh, dan kopi dari kita. Kita memiliki keunggulan yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Kita harus memanfaatkan keunggulan ini. Kedigdayaan dan kekuatan ekonomi kita berada di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Inilah yang seharusnya kita fokuskan dengan teliti, komprehensif, dan tidak hanya diserahkan sepenuhnya kepada pasar.
Potensi Kita: Pasar Domestik yang Besar
Dengan populasi 270 juta orang, dan 20% populasi merupakan ‘kelas menengah’ atau sekitar 50 juta orang, Indonesia adalah pasar yang sangat besar dan menarik.
Dengan jumlah yang begitu besar, hampir semua industri dapat berkembang pesat hanya dengan menjual produk dan jasanya untuk pasar Indonesia. Misalnya, setiap orang Indonesia membutuhkan pakaian. Jika 50 juta orang membeli satu celana setiap tahun dengan harga Rp. 100.000, itu sudah bernilai bisnis Rp. 5 triliun. Dengan keuntungan 10%, ada keuntungan Rp. 500 miliar hanya dari penjualan celana. Belum lagi penjualan pakaian lainnya.
Karena besarnya pasar domestik Indonesia, banyak perusahaan asing berlomba-lomba untuk masuk dan menjual produk mereka di pasar Indonesia.
Saya bukan anti asing. Mereka boleh menjual produk dan jasanya di Indonesia. Namun kita harus bisa bersaing dengan mereka. Pemerintah harus memastikan bahwa orang Indonesia juga dapat bersaing dalam penjualan celana. Jangan sampai pasar dikuasai oleh kekuatan ekonomi besar.
Saya yakin, kualitas produk Indonesia tidak kalah dengan produk asing. Saat ini, kita sudah memiliki sepeda buatan Indonesia, kapal laut buatan Indonesia, dan senjata buatan Indonesia. Bahkan senjata buatan PINDAD sering kali unggul dalam kompetisi internasional. Ini merupakan bukti nyata kemampuan industri kita.
Sumber: https://prabowosubianto.com/solusi-paradoks-indonesia-menuju-100-tahun-indonesia-merdeka-ini-potensi-negara-kita/