PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) akan menaikkan tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) mulai hari ini, Sabtu (9 Maret 2024). Kebijakan ini menuai protes dari Netizen yang merasa kenaikan tarif tidak sebanding dengan kualitas jalan.
Banyak yang menilai operator tidak pantas menaikkan tarif tanpa meningkatkan kualitas jalan. Protes dari Netizen terus mengalir terkait kenaikan tarif yang dirasa tidak adil. Operator mengklaim kenaikan tarif tersebut untuk mengimbangi inflasi dan mengembalikan investasi untuk penambahan kapasitas lajur serta penyediaan fasilitas darurat di jalan tol.
Masyarakat juga merasa tidak adil dengan kenaikan tarif yang signifikan. Mereka menuntut agar tarif dikembalikan seperti semula berdasarkan jarak tempuh. Hingga kini, postingan JTT mengenai kenaikan tarif telah mendapat lebih dari 70 komentar yang mayoritas memprotes.
Operator mengatakan kenaikan tarif diperlukan untuk menjaga iklim investasi dan kepercayaan investor terhadap jalan tol. Mereka juga melakukan peningkatan layanan dengan menyediakan fasilitas darurat di beberapa titik di jalan tol. Besaran penyesuaian tarif di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ bervariasi berdasarkan golongan kendaraan.
Dengan demikian, kenaikan tarif ini merupakan upaya untuk memastikan keberlangsungan bisnis jalan tol dan meningkatkan kualitas layanan. Meskipun demikian, masyarakat tetap menyatakan ketidakpuasan mereka terkait kenaikan tarif tanpa peningkatan kualitas jalan yang signifikan.
