Kuasa Gangster Menguasai India-Derita Umat Muslim

by -130 Views

Tegangnya situasi global terus meningkat dengan sejumlah kejadian yang terjadi hari ini. Berita-berita mulai dari konflik bersenjata, politik luar negeri, hingga skandal keamanan transportasi yang melibatkan perusahaan besar menarik perhatian pembaca. Berikut rangkuman berita luar negeri yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (13/3/2024).

Haiti Menegangkan

Kondisi Haiti semakin tegang. Kekerasan geng telah menjebak negara Karibia tersebut dalam kekacauan baru selama seminggu terakhir. Layanan publik di negara itu hancur. Banyak orang mengungsi, sementara mayat-mayat berserakan di jalanan. Dalam update Selasa, Perdana Menteri Ariel Henry dilaporkan mengundurkan diri. Pemimpin yang berada di luar negeri sejak kerusuhan terbaru terjadi itu mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bentuk “pengorbanan yang terlalu besar untuk tanah air”. “Pemerintahan yang saya pimpin tidak bisa tetap tidak peka terhadap situasi ini,” kata Henry dalam pidatonya, dikutip AFP, Rabu (13/3/2024). “Pemerintahannya menyetujui pembentukan dewan transisi presiden dan bahwa dia akan mengundurkan diri ketika dewan tersebut dilantik,” tegasnya lagi.

Resign-nya Henry memang dituntut oleh geng sebelumnya, yang melancarkan serangkaian aksi menyerang kantor polisi, penjara, dan infrastruktur lainnya. Sebelumnya, Henry tetap berkuasa di Haiti sejak pembunuhan presiden Jovenel Moise pada tahun 2021. Namun, Haiti tidak pernah mengadakan pemilu baru sejak 2016. Kekerasan geng bersenjata sudah menjadi masalah lama di Haiti dan “mendarah daging”, menjadikan negara itu sebagai negara termiskin di Belahan Barat dunia. Henry diketahui sedang di Nairobi untuk melobi penempatan polisi multinasional yang dipimpin Kenya. Serangan geng tersebut dikatakan telah melakukan koordinasi untuk menyingkirkan Henry, sehingga Kenya membatalkan pengiriman polisi ke sana. Namun, dalam update terbaru Rabu ini, Kenya dikabarkan mengambil langkah maju untuk mengirimkan polisi sebagai bagian dari misi internasional yang sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Hal ini dilakukan untuk memulihkan ketertiban. AS telah menyuarakan optimisme bahwa misi tersebut akan terus berjalan, terutama setelah terbentuknya pemerintahan baru.

Pesawat Boeing Terjun Bebas

Insiden kembali menimpa pesawat buatan Boeing, kali ini mengenai pesawat berbadan lebar terbarunya, Boeing 787-9. Armada milik maskapai Chile LATAM, dilaporkan mengalami kejadian terjun bebas dalam penerbangan dari Sydney, Australia, menuju Auckland, Selandia Baru pada Senin. Insiden tersebut menyebabkan 50 penumpang mengalami luka-luka. “Dua belas orang dibawa ke rumah sakit dan satu orang diyakini berada dalam kondisi serius,” kata juru bicara ambulans dikutip Al Jazeera, Rabu (13/3/2024). Belum jelas apa penyebab insiden tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, LATAM menyalahkan kecelakaan tersebut akibat “kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat”. Dikabarkan bahwa penumpang pesawat tersebut merasakan penurunan ketinggian pesawat dengan cepat sehingga menyebabkan penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman terlempar ke langit-langit pesawat.

India Terapkan UU Kontroversial

India telah menerapkan Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan yang kontroversial pada Senin (11/3/2024) lalu. Undang-undang ini banyak dikritik karena mengecualikan umat Islam, komunitas minoritas yang merasa terancam di bawah pemerintahan nasionalis Hindu yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan memberikan jalur cepat untuk naturalisasi bagi umat Hindu, Parsi, Sikh, Budha, Jain, dan Kristen yang melarikan diri ke India yang mayoritas penduduknya Hindu dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan sebelum 31 Desember 2014. Undang-undang ini mengecualikan warga Muslim, yang mayoritasnya ada di ketiga negara tersebut. Undang-undang ini juga mengubah undang-undang lama, yang mencegah migran ilegal menjadi warga negara India, dan menandai kali pertama India – sebuah negara sekuler dengan populasi agama yang beragam – menggunakan kriteria agama untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Pemerintah India mengatakan bahwa mereka yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan India melalui portal online. Penerapan undang-undang tersebut telah menjadi janji utama dalam jajak pendapat Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Modi menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan akan diadakan pada bulan Mei. Undang-undang ini telah disetujui oleh Parlemen India pada tahun 2019, namun pemerintahan Modi menunda penerapannya setelah terjadi protes mematikan di New Delhi dan tempat lain. Puluhan orang tewas selama bentrokan berhari-hari. Protes nasional pada 2019 melibatkan orang-orang dari berbagai agama yang mengatakan bahwa undang-undang ini melemahkan fondasi India sebagai negara sekuler. Umat Islam terutama khawatir bahwa pemerintah dapat menggunakan undang-undang tersebut bersama usulan pendaftaran warga negara untuk menyingkirkan mereka.

Bos NATO Ngamuk, Bombari Yaman-Tewaskan 11 Orang

Wilayah Yaman dan Laut Merah menjadi sasaran negara anggota NATO, Amerika Serikat (AS), yang terus menyerang wilayah tersebut untuk menekan milisi Houthi. Washington mengatakan telah melakukan enam serangan pada Senin lalu. Hal ini dilakukan beberapa jam setelah Houthi mengancam akan meningkatkan serangan terhadap kapal dagang di Laut Merah selama bulan Ramadan. Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa mereka berhasil menghancurkan kapal bawah air tak berawak dan 18 rudal anti-kapal milik Houthi. Meski begitu, serangan Houthi terus berlanjut pada Selasa dan drone ditembak jatuh oleh sebuah kapal perang Italia di Laut Merah. “Senjata-senjata ini merupakan ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal angkatan laut AS di wilayah tersebut,” ujar lembaga AS itu seperti yang dikutip The Guardian, Rabu (13/3/2024).

Sementara itu, pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang berlawan dengan Houthi, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan udara AS telah melukai beberapa kota pelabuhan kecil di Yaman Barat. Ada sedikitnya 11 orang yang tewas dan 14 lainnya terluka akibat serangan tersebut. Houthi sendiri belum mengonfirmasi adanya korban dari serangan tersebut. Juru Bicara militer Houthi, Yahya Sare’e, menegaskan bahwa kelompok tersebut akan terus berjuang meskipun serangan yang terus-menerus dipimpin oleh AS sejak Januari. “Kami akan meningkatkan operasi militer kami selama bulan suci Ramadhan sebagai bagian dari kampanye kami yang menargetkan kapal dagang dan kapal perang di Laut Merah dan Teluk Aden yang dimulai pada bulan Oktober,” ujarnya.

China-Rusia-Iran Latihan Gabungan Militer di Timur Tengah

China, Rusia, dan Iran telah melakukan latihan militer bersama di Timur Tengah. Hal ini dilakukan ketika Amerika Serikat dan sekutunya sibuk menghadapi serangan kelompok Houthi Yaman di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal komersial. Latihan tersebut, yang disebut “Sabuk Keamanan Maritim 2024,” dimulai pada Selasa (12/3/2024) di Teluk Oman dan mengikuti wacana Teheran untuk membentuk “sabuk keamanan maritim” di antara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang dipimpin oleh Beijing dan Moskow. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk melawan pengaruh militer AS dan sekutunya di sekitar perairan tersebut.

Dilaporkan bahwa negara-negara yang bertindak sebagai pengamat dalam manuver multinasional tersebut adalah sesama anggota SCO seperti Kazakhstan, India, Pakistan, Azerbaijan, Oman, dan Afrika Selatan. Kapal-kapal yang terlibat dalam latihan tersebut termasuk kapal perusak Urumqi, fregat Linyi, dan kapal pasokan Dongpinghu dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China, serta kapal penjelajah Varyag dan fregat Marsekal Shaposhnikov dari angkatan laut Rusia. Iran akan menyediakan 10 kapal dan dua helikopter dalam latihan tersebut dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) cabang maritimnya.

“Tujuan diadakannya latihan ini adalah untuk mengonsolidasikan keamanan dan landasan di kawasan,” kata laporan resmi IRGC, sebagaimana dilaporkan oleh Newsweek. “Tujuan dari latihan ini,” tambah laporan IRGC, “termasuk memperkuat keamanan perdagangan maritim internasional, memerangi pembajakan dan terorisme maritim, membantu langkah-langkah kemanusiaan seperti pertukaran informasi untuk operasi penyelamatan maritim, dan untuk bertukar pengalaman operasional dan taktis.” Latihan ini berlangsung ketika tegang di Timur Tengah terus meningkat di tengah perang antara Israel dan gerakan Hamas Palestina di Gaza, yang menyebabkan peningkatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

Israel Kembali Menyerang Lebanon

Israel kembali menyerang Lebanon. Pesawat tempur Israel melakukan serangan ke wilayah Lebanon untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (12/3/2024), menghantam fasilitas milik Hizbullah di Lembah Bekaa dan menewaskan dua anggota Hizbullah di lokasi tersebut. Menurut Reuters, militer Israel mengatakan jet tempurnya telah “menyerang dua pusat komando militer Hizbullah” di daerah Baalbek, sebagai tanggapan terhadap serangan roket Hizbullah ke arah Israel utara pada hari sebelumnya. Kekerasan tersebut menandai peningkatan konflik antara Hizbullah dan Israel yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza. Hal ini memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara musuh yang bersenjata. Hizbullah mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah menembakkan lebih dari 100 roket Katyusha pada pukul 7:00 pagi, mengincar beberapa pos militer Israel, sebagai respons terhadap penembakan Israel di wilayah Lembah Bekaa pada malam sebelumnya.

Setidaknya satu warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel pada Senin, yang salah satunya menghantam pintu masuk selatan kota Baalbek, sekitar 2 km dari reruntuhan Romawi kuno. Kekerasan terutama terjadi di wilayah perbatasan, dengan pengecualian serangan udara pertama Israel…