Gempa Megathrust Mengguncang Jakarta, BMKG Memberikan Penjelasan

by -46 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angkat bicara mengenai video TikTok yang menyebutkan bahwa Jakarta akan lumpuh akibat gempa megathrust. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman dari rapat BMKG dengan Komisi V DPR pada 14 Maret 2024 yang lalu.

Namun, video yang beredar telah disunting sehingga maknanya menjadi berbeda. Saat rapat tersebut, Dwikorita sedang menjelaskan mengenai alasan dibangunnya Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami di Bali.

“Itu adalah rekaman dari rapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta. Saya sedang memberikan penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan pentingnya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System – InaTEWS) di Bali,” jelasnya, Sabtu (16/3/2024).

Lumpuh yang dimaksudkan adalah terputusnya jaringan komunikasi akibat gempa megathrust. Oleh karena itu, BMKG berusaha membangun cadangan melalui gedung tersebut di Bali. Gedung tersebut akan menjadi langkah mitigasi dan manajemen risiko saat kondisi darurat jika operasional InaTWES di Jakarta terganggu. Sebagai contoh, saat terjadi gempa megathrust di lepas pantai Samudera Hindia kurang dari 250 kilometer dari tepi pantai dengan kekuatan M 8,7 yang dapat melumpuhkan gedung di Kemayoran.

Untuk itu, perlu dibangun kembali gedung dengan standar bangunan tahan gempa dan likuifaksi. Bangunan yang ada di Kemayoran dibangun pada tahun 1980-an dan merupakan bekas gedung bandara.

“Sementara Gedung Operasional Cadangan yang ada di Denpasar perlu disiapkan dengan desain khusus tahan gempa. Gedung di Bali akan menjadi backup jika sewaktu-waktu InaTEWS di Jakarta benar-benar lumpuh,” tambahnya.

Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat atas video yang viral di TikTok. Dwikorita juga mengharapkan agar masyarakat berhati-hati dan tidak menyebarkan isu atau kabar yang berasal dari media sosial.

“Pastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG. Karena hanya BMKG yang memiliki kewenangan dan tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika,” jelas Dwikorita.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Promo Diskon Pemilu 2024 Diserbu, Mal Kokas Penuh Sesak

(npb/wur)