India akan melakukan pemungutan suara ulang di Manipur, wilayah timur laut India, pada Senin, 22 April. Pemungutan suara ini dilakukan di 11 tempat pemungutan suara di negara bagian tersebut setelah terjadi kekerasan dan kerusakan mesin pemungutan suara. Pemilu ulang ini dilakukan sebagai akibat dari konflik etnis yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Pembatalan pemungutan suara di 11 lokasi di Manipur diputuskan oleh otoritas pemilu, dan pemungutan suara baru dijadwalkan dilakukan. Pada Jumat sebelumnya, hampir satu miliar orang di India telah melakukan pemungutan suara dalam pemilu yang berlangsung hingga 1 Juni. Perdana Menteri Narendra Modi diprediksi akan memenangkan masa jabatan ketiga.
Partai oposisi utama, Kongres, menuntut pemilihan ulang di 47 tempat pemungutan suara di Manipur dengan tuduhan pengambilalihan tempat pemungutan suara dan kecurangan dalam pemilu. Berbagai insiden kekerasan terjadi di Manipur, termasuk bentrokan antar kelompok bersenjata dan upaya pengambilalihan tempat pemungutan suara.
Meskipun terdapat ancaman bentrokan yang telah menewaskan 220 orang dalam setahun terakhir, para pemilih tetap hadir dalam jumlah besar. Konflik antara suku Meitei dan suku Kuki-Zo di Manipur telah terjadi sejak Mei lalu, yang menyebabkan terbaginya wilayah antara kedua suku tersebut.