Bos Pengembang Minta Sektor Perumahan Dibawa ke PSN oleh Prabowo

by -37 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kalangan pengembang perumahan berharap sektor perumahan bisa dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Joko Suranto, Ketua Real Estat Indonesia (REI) mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto sebanyak tiga kali untuk mendorong sektor ini masuk ke dalam sektor prioritas.

Ia mengklaim bahwa Prabowo sudah mengonfirmasi bahwa perumahan adalah program yang penting.

“Pada saatnya ini akan menjadi sebuah proyek strategis nasional dan kemarin kita mendengar ada industri properti atau kawasan properti yang menjadi proyek PSN. Semoga pada saatnya PSN-nya adalah property nasional. Sehingga itu bisa lebih berdampak banyak kepada masyarakat atau setidaknya ada hal yang serius yang dilakukan pemerintah bagaimana backlog ini bisa diurai,” kata Joko dalam Propertinomic, Rabu (24/4/2024).

Baru-baru ini kawasan BSD dan PIK resmi masuk ke dalam PSN. Joko menilai bahwa itu bisa menjadi pintu gerbang bagi pengembang lain di sektor perumahan ikut masuk ke dalam prioritas. Apalagi masalah backlog perumahan masih tergolong tinggi, misalnya pada 2010, backlognya 13,5 juta, kemudian 2020, backlognya hanya turun menjadi 12,7. Artinya dengan cara yang sama maka tidak akan ada perubahan.

“Kita alhamdulillah ucapkan selamat kepada kawan-kawan kita dari PIK dan BSD yang sudah menjadi program strategis nasional dan di proposal propertynomic yang sudah kami serahkan kepada Pak Prabowo itu juga mendorong, meyakinkan pemerintah bahwa properti harus menjadi program strategis nasional. Karena apa? Hanya dengan cara yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda,” terang Joko.

Salah satu bentuk konkritnya adalah dengan membentuk Kementerian Perumahan. Namun, meskipun pemerintah sampai saat ini masih belum mengarah ke arah pembentukan kementerian perumahan, tetapi langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, terutama pemerintah yang baru saat ini, sudah menuju ke sana.

“Permasalahan perumahan ini memang akan menjadi masalah yang berat dan akan terus terakumulasi. Karena pertumbuhan kebutuhan setiap tahun itu sekitar 600-800 ribu per tahun. Sementara pasokan saat ini hanya sekitar 400-450 ribu per tahun. Itu adalah satu masalah yang harus diatasi. Kemudian, jika kita bicara proyeksi tahun 2035, di mana jumlah penduduk Indonesia mencapai 304 juta, 66% tinggal di perkotaan,” ucap Joko.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
5 Proyek Jalan Tol Ini Terpental dari Daftar PSN Jokowi

(fys/wur)