Pengumuman Penjualan Tol Semarang-Demak dengan Harga Terjangkau

by -35 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terus berupaya untuk menyelesaikan divestasi saham tol Semarang-Demak tahun ini. Divestasi dilakukan sebagai langkah untuk menyehatkan keuangan perusahaan.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, menyatakan bahwa divestasi Tol Semarang-Demak masih terkendala oleh isu pembebasan lahan di sesi satu. Sehingga, beberapa investor yang tertarik masih sulit menerima risiko tersebut. Sebagian besar investor menginginkan tol tersebut sudah berlabel brownfield atau telah selesai sebelum diakuisisi.

“Masih ada hambatan terkait pembebasan lahan di Tol Semarang-Demak ini, tapi kita mencari investor yang bisa menilai risiko konstruksi tersebut,” ungkap Agus pada Paparan di Plaza PP, Wisma Subiyanto, TB Simatupang, Jakarta, Rabu lalu seperti dilansir pada Sabtu (27/4/2024).

Agus mengatakan bahwa kendala pembebasan lahan terutama terjadi di area reservoir atau penampung banjir Semarang. Namun, konstruksi atas tanah sudah dapat digunakan sebesar 82%.

Beberapa investor, seperti investor China dan Indonesia Investment Authority (INA), telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi saham Tol Semarang-Demak. Keduanya sedang dalam proses due diligence. Sebelumnya, Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga tertarik untuk masuk namun akhirnya mengundurkan diri.

PTPP menargetkan dapat melakukan divestasi saham sebesar Rp400 miliar untuk tol tersebut. Sementara target divestasi proyek PTPP secara keseluruhan sebesar Rp3 triliun untuk tahun 2024.

“Kami melepasnya sedikit agar valuasinya naik karena hal tersebut akan menurunkan leveraging PP nantinya,” jelas Agus.

Tol Semarang-Demak dikenal sebagai Tol ‘Atlantis’ karena proyek ini dibangun di atas Laut Jawa dan berfungsi sebagai tanggul laut. Jalan Tol Semarang-Demak terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi 1 Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km dan seksi 2, Sayung-Demak sepanjang 16,01 km.

Seksi 1 Semarang-Sayung didukung oleh Pemerintah melalui APBN dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp2 triliun untuk Seksi 1A, Rp6,8 triliun untuk Seksi 1B, dan Rp2,1 triliun untuk Seksi 1C.

Sementara Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2, Sayung-Demak, dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang Demak dengan konsesi selama 35 tahun sejak SPMK (15 Mei 2020). Ruas ini memiliki biaya investasi sebesar Rp5,9 triliun dengan jumlah dan lebar lajur 2 x 2 x 3,6 m, kecepatan rencana 80 km/jam, dan dilengkapi dengan 2 simpang susun, yaitu simpang susun Sayung dan simpang susun Demak. Ruas ini telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Jalan Tol Semarang-Demak memiliki fungsi untuk mengatasi banjir dan rob dengan cara membendung air sebagai sistem polder. Selain itu, pembangunan infrastruktur ini juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan dengan melindungi kawasan mangrove di pesisir Pantai Utara Jawa.

Sumber : CNBC Indonesia

[Gambas:Video CNBC]