Ekonom senior Raden Pardede yakin Indonesia tak akan resesi
Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior Raden Pardede menilai Indonesia hampir tidak mungkin mengalami resesi dalam waktu dekat ini. Dia mengatakan berbagai indikator menunjukkan tidak ada tanda-tanda Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif.
“Semua sentimen dari pebisnis maupun konsumen masih sangat optimis, kedua hal itu adalah indikator dini untuk melihat kondisi 3 sampai 6 bulan ke depan, seluruh indikator tidak ada yang menunjukkan Indonesia menuju resesi, sama sekali tidak ada,” kata Raden Pardede dikutip Senin, (20/5/2024).
Dia mengatakan keyakinannya itu juga ditopang oleh proyeksi dari berbagai lembaga, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), maupun Bank Pembangunan Asia (ADB). Dia mengatakan lembaga-lembaga tersebut memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh di sekitar 5% untuk 2024 dan 2025.
“Begitu juga lembaga peratingan, mereka punya data indikator yang mendahului atau indikator dini yang seperti saya katakan tadi,” kata Raden. “Kalau kita bicara resesi untuk Indonesia hampir tidak mungkin untuk tahun ini dan tahun depan,” sambungnya.
Sebelumnya, potensi resesi di Indonesia disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia yakin Indonesia hampir tidak mungkin mengalami resesi, meskipun dunia dipenuhi ketidakpastian. Berbeda dengan beberapa negara seperti Sri Lanka, Bangladesh, Maladewa, dan Laos.
“Kalau dilihat apakah dengan terjadinya ketidakpastian, negara kita akan mengalami resesi? Dari beberapa survei, kita probabilitasnya yang terendah di dunia, yaitu 1,5%,” kata Airlangga dalam Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra Evaluasi PSN, di Jakarta, Selasa, (14/5/2024).
Airlangga menyatakan bahwa kemungkinan Indonesia mengalami resesi lebih kecil dibandingkan negara lain di dunia. Berdasarkan data yang dipaparkan Airlangga, Jerman memiliki probabilitas resesi paling tinggi mencapai 60%; Italia mencapai 55%; zona Eropa 40%; Thailand 30%; dan Korea Selatan 15%.
Airlangga menyebut probabilitas resesi yang rendah menunjukkan ekonomi RI memiliki ketahanan terhadap ketidakpastian kondisi dunia. Dia mengatakan di tengah situasi geopolitik yang semakin panas, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 berhasil mencapai pertumbuhan 5,11%. “Itu salah satu yang tertinggi sejauh ini,” tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]